logo-pmjnews.com

News

Senin, 12 Juli 2021 19:03 WIB

Polri: Terduga Teroris AS Terhubung dengan DPO Teroris Poso

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Yeni Lestari

Terduga teroris yang kabur dari ruang tahanan Mapolda Bangka Belitung. (Foto: PMJ News/Dok Polda Babel).
Terduga teroris yang kabur dari ruang tahanan Mapolda Bangka Belitung. (Foto: PMJ News/Dok Polda Babel).

PMJ NEWS - Terduga teroris AS yang sempat kabur dari ruang tahanan Polda Bangka Belitung diketahui memiliki hubungan dengan kelompok teroris Jakarta dan Poso yang kini tengah berstatus DPO (daftar pencarian orang).

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan menerangkan AS berkomunikasi melalui satu akun dengan terduga teroris Jakarta terkait dengan pemesanan senjata dan amunisi yang hendak digunakan dalam aksi teror.

"Hubungan AS dengan kelompok teroris Jakarta yang berinisial S terhubung melalui akun @abulbai alias shakira01, AS dan S ini terhubung secara perbankan melalui salah satu bank swasta mengenai pemesanan amunisi, senjata api revolver dan senjata laras panjang," ujar Ramadhan dalam konferensi pers secara virtual, Senin (12/7/2021).

Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News).
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Ahmad Ramadhan saat memberikan keterangan pers. (Foto: PMJ News).

"Senjata yang dipesan itu dikirimkan oleh S ke Jakarta menggunakan alamat dan identitas dari DS. Senjata dan amunisi yang dikirimkan sesuai dengan barang bukti yang telah disita Densus 88 untuk digunakan dalam rangkaian aksi teror," sambungnya.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui senjata dan amunisi tersebut akan dikirimkan ke DPO teroris yang berada di Poso, Sulawesi Tengah.

Pengiriman lebih dahulu dilakukan ke Jakarta dengan tujuan memutus mata rantai sumber paket agar tidak terdeteksi tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti-teror Polri.

"Rencananya dikirimkan ke DPO teroris di Poso. Terduga teroris AS menjelaskan pengiriman senjata dan peralatan yang akan dikirimkan ke Poso, agar tiba dulu di Jakarta setelahnya dicek dan dikirim lagi sesuai tujuan. Proses itu dilakukan untuk memutus rantai sumber paket sebelumnya, agar lebih rapih," terang Ramadhan.

BERITA TERKAIT