Minggu, 4 Juli 2021 11:04 WIB
Studi: Konsumsi Makanan Berbasis Tepung Tingkatkan Resiko Kematian
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Sebuah studi baru menemukan bahwa mengonsumsi makanan ringan bertepung meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung, kanker, dan semua penyebab lainnya hingga 50 persen.
Studi baru yang dipublikasikan dalam Journal of American Heart Association ini melihat pola makan dan waktu asupan makanan dari 21.503 peserta selama 12 tahun.
Seperti dilansir laman The Beet, Minggu (3/7/2021), penelitan menemukan konsumsi makanan ringan bertepung tinggi dikaitkan dengan 50 persen peningkatan risiko kematian dan 57 persen peningkatan risiko kematian terkait penyakit jantung.
Sementara makan buah saat makan siang dan sayuran saat makan malam menyebabkan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, kanker, atau penyebab apa pun.
"Orang-orang semakin khawatir tentang apa yang mereka makan dan juga kapan mereka makan," ujar peneliti yang memimpin penelitian tersebut, Ying Li.
Profesor di departemen nutrisi dan kebersihan makanan di Harbin Medical University School of Public Health di Harbin, China, ini menjelaskan bahwa peneliti mengategorikan jenis makanan yang dimakan peserta menjadi tiga kelompok utama.
Ketiganya yakni sarapan barat (sarapan bertepung dan sarapan buah), makan siang barat (makan siang sayuran dan makan siang buah dan untuk makan malam), dan makan malam barat(makan malam sayur dan makan malam buah).
Untuk camilan, mereka mengelompokkan jenis pola ngemil menjadi salah satu dari empat kategori seperti camilan gandum, camilan bertepung, camilan buah, dan camilan susu.
Mereka yang makan siang barat lebih banyak biji-bijian olahan, lemak padat, keju, gula tambahan, dan daging yang diawetkan. Sedangkan kelompok makan siang berbasis buah mengambil porsi paling banyak biji-bijian, buah-buahan, yogurt, dan kacang-kacangan.
Mereka yang makan malam berbasis sayuran makan jumlah porsi tertinggi dari semua sayuran dan kacang-kacangan. Mereka yang makan makanan ringan bertepung itu makan lebih banyak kentang putih.
"Hasil kami mengungkapkan bahwa jumlah dan waktu asupan berbagai jenis makanan sama pentingnya untuk menjaga kesehatan yang optimal," tukasnya.