test

News

Rabu, 28 April 2021 14:05 WIB

TNI AL: Tenggelamnya KRI Nanggala 402 Dimungkinkan Faktor Alam

Editor: Hadi Ismanto

Kapal selam KRI Nanggala 402 milik TNI AL dinyatakan tenggelam di perairan laut Bali. (Foto: PMJ News/Istimewa).

PMJ NEWS - Asisten Perencanaan dan Anggaran (Asrena) Kasal, Laksda Muhammad Ali menyebut tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 dimungkinkan karena faktor alam.

Menutut Ali, pada saat kapal selam menyelam yang paling berpengaruh adalah faktor arus bawah laut yang berbeda tergantung kondisinya. Sebelum beroperasi, awak kapal selam melihat panduan untuk menyampaikan kondisi daerah seperti faktor oseanografi maupun hidrografi.

“Faktor alam ini juga ada yang dinamakan internal solitary wave, yang berdasarkan informasi dari beberapa pakar dan ahli oseanografi, itu ada arus bawah laut yang cukup kuat yang bisa menarik secara vertikal," ungkap Ali dalam keterangannya, Selasa (27/4/2021).

Ditambahkan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda Iwan Isnurwanto bahwa di perairan utara Bali, menurut satelit Himawari-8 milik Jepang dan Satelit Sentinel milik Eropa, pada 21 April atau tanggal 20 UTC, terjadi internal wave.

“Kalau kita terkena Internal Wave, maka itu adalah kehendak alam. Tentunya para prajurit tidak bisa melakukan peran kedaruratan walaupun mereka sudah siap berada di pos tempurnya masing-masing," tutur Iwan.

Sebelumnya, KRI Nanggala 402 hilang kontak pada 21 April 2021 lalu di Perairan Utara Bali. Tiga hari kemudian, dipastikan bahwa kapal selam buatan Jerman itu telah tenggelam. Sehari setelahnya, dipastikan bahwa 53 kru di dalamnya juga telah gugur.

Badan KRI Nanggala 402 ditemukan terbelah menjadi tiga bagian di Laut Dalam pada kedalaman 838 meter. Kondisi ini dianggap menyulitkan evakuasi karena keterbatasan alat yang ada saat ini.

BERITA TERKAIT