Jumat, 23 April 2021 08:08 WIB
Jokowi Minta Pencarian Kapal Selam KRI Nanggala 402 Dilakukan Optimal
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo menginstruksikan kepada jajarannya khususnya TNI-Polri agar pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak 21 April 2021 lalu, dilakukan secara optimal.
"Saya juga telah memerintahkan Panglima TNI, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Basarnas bersama-sama instansi terkait lainnya untuk mengerahkan segala kekuatan dan upaya seoptimal mungkin melakukan upaya pencarian dan penyelamatan," tutur Presiden Jokowi, melalui siaran pers dalam YouTube Sekretariat Presiden
Untuk diketahui, kapal selam KRI Nanggala yang membawa 53 awak kapal hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) dini hari di perairan utara Pulau Bali saat tengah melakukan latihan menembak torpedo.
"Saat ini Panglima TNI dan Kasal memimpin langsung upaya pencarian di lapangan. Prioritas utama yaitu keselamatan 53 awak kapal," ujar Jokowi.
Kepala Negara pun berharap agar keluarga awak kapal bisa sabar dan menunggu hasil penyelamatan oleh Pemerintah.
"Kepada keluarga awak kapal, saya memahami betul perasaan bapak ibu semuanya saat ini. Tapi sekali lagi pemerintah telah dan akan terus mengupayakan yang terbaik dalam pencarian dan penyelamatan seluruh awak yang ada di dalam kapal selam tersebut," sambung Presiden.
Jokowi kembali mengajak agar masyarakat ikut mendoakan seluruh pencarian.
"Terakhir saya ingin mengajak seluruh masyarakat untuk mendoakan upaya pencarian dan penyelamatan ini dilancarkan, diberikan kemudahan untuk menemukan kembali KRI Nanggala 402 dan seluruh awaknya dalam keadaan selamat," harap Presiden.
Diberitakan sebelumnya, Kasal Laksamana TNI Yudo Margono memperkirakan oksigen dalam KRI Nanggala 402 hanya dapat bertahan hingga 72 jam dalam kondisi blackout, atau dapat bertahan sampai Sabtu (24/4/2021).
Dalam latihan tersebut, KRI Nanggala membawa 53 awak (49 ABK, 1 komandan kapal, dan 3 orang Artileri Senjata Angkatan Laut atau Arsenal).
Hingga berita ini diturunkan, pencarian masih terus dilakukan dengan mengirimkan KRI Rigel dari Dishidros Jakarta dan KRI Rengat dari Satuan Ranjau untuk membantu pencarian dengan menggunakan side scan sonar.
Beberapa negara sudah merespon dan siap memberikan bantuan. Antara lain, AL Singapura, AL Australia, dan AL India.
KRI Nanggala-402 dibuat tahun 1977 di HDW( Howaldtswerke Deutsche Werft) Jerman dan bergabung dengan jajaran TNI AL pada tahun 1981 silam.