test

News

Rabu, 31 Maret 2021 13:46 WIB

BI Dorong Transformasi Ekonomi dan Keuangan Syariah

Editor: Ferro Maulana

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. (Foto: Dok Net)

PMJ NEWS -  Bank Indonesia terus mendorong transformasi ekonomi dan keuangan syariah (EKSyar) sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia.

"Transformasi EKSyar itu dilakukan secara optimal untuk berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, di Jakarta, Rabu (31/3/2021).

Perry Warjiyo melanjutkan, publikasi LEKSI 2020 sebagai bagian dari dukungan nyata BI dalam pengembangan EKSyar nasional.

Adapun tema yang diangkat dalam laporan itu yaitu “Bersinergi Membangun Ekonomi dan Keuangan Syariah”. Tema tersebut dipandang sangat tepat untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi nasional, termasuk EKSyar seiring dengan adanya pandemi Covid-19.

Menurut Perry Warjiyo, LEKSI tidak hanya memberikan gambaran umum kondisi EKSyar di Indonesia, namun juga mampu membantu perumusan serta evaluasi kebijakan pengembangan EKSyar nasional.

Dalam LEKSI 2020 disebutkan transformasi EKSyar ditempuh melalui pengembangan ekosistem rantai nilai halal (halal value chains) di sektor-sektor unggulan. Yaitu, sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Prinsip dasar EKSyar pada dasarnya yakni mendorong optimalisasi pemanfaatan semua sumber daya dan teknologi, yang akan selalu berujung pada aktivitas ekonomi produktif.

Kebijakan EKSyar Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional

Dalam hal ini, lanjut Perry Warjiyo, peran kebijakan EKSyar dalam pemulihan ekonomi nasional berjalan melalui tiga hal. Pertama, melalui perannya sebagai bagian dari bauran kebijakan utama BI, termasuk dalam sinergi antarotoritas.

Kedua, melalui perannya dalam mendukung ketahanan usaha syariah melalui pemberdayaan ekonomi syariah yang berdasarkan prinsip kemitraan, baik pada UMKM syariah, maupun pada unit ekonomi pesantren.

Ketiga, melalui perannya dalam optimalisasi keuangan sosial syariah (zakat, infak, sedekah, dan wakaf) sesuai dengan prinsip penggunaannya, yang secara inklusif memitigasi peningkatan kemiskinan dan melebarnya ketimpangan. (Sumber: Bank Indonesia).

BERITA TERKAIT