logo-pmjnews.com

Hukrim

Rabu, 17 Februari 2021 16:05 WIB

Duet BNN-Bakamla Berhasil Gagalkan Peredaran 466,19 Kilogram Sabu

Editor: Fitriawan Ginting

Penulis: Yeni Lestari

466 Kilogram sabu yang diselundupkan. (Foto ; PMJ/Ist).
466 Kilogram sabu yang diselundupkan. (Foto ; PMJ/Ist).

PMJ NEWS - Lewat operasi besar bernama ‘War on Drugs’, Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama Badan Keamanan Laut (Bakamla) berhasil mengamankan aksi penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 466,19 kilogram dalam 4 kasus besar.

“Ini hasil kerjasama dari BNN dan juga Bakamla serta para stakeholders, dimana uraiannya itu untuk jaringan Medan-Palembang sebanyak 25,90 kilogram sabu, lalu di Kepulauan Seribu 436,30 kilogram, lanjut di Cengkareng seberat 1,99 kilogram, dan yang terakhir di sebuah hotel di Cengkareng sabu seberat 2 kilogram,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Petrus Reihard Golose, dalam konferensi pers, Rabu (17/2/2021).

Petrus menjelaskan masalah penyelundupan narkotika jenis sabu ini sudah masuk ke kategori transnational organize crime dan upaya operasi untuk memberantasnya masih akan terus dilakukan.

Barang bukti narkoba senilai Rp1-2 triliun diamankan BNN. (Foto: PMJ News/ Yenni)
Barang bukti narkoba senilai Rp1-2 triliun diamankan BNN. (Foto: PMJ News/ Yenni)


“Kita tahu bersama, bahwa masalah drugs ini adalah transnational organize crime, dan sesuai dengan instruksi presiden 02-2020, BNN bersama dengan stakeholder terkait akan terus melakukan operasi War on Drugs ini sampai tuntas. Sebab, jika dilihat sabu sebanyak ini beredar bisa digunakan oleh sampai 1.398.070 juta jiwa,” sambungnya.

Kepala BNN ini juga menyebutkan, pengungkapan peredaran narkotika ini membutuhkan waktu dan proses yang panjang. BNN masih terus melakukan pendataan terkait dengan zona-zona yang memang rawan peredaran narkotika.

“Ini jelas proses yang panjang untuk kita bisa memutus antara king, pin sampai dengan kurir-kurir dan orang yang terlibat dalam peredaran narkotika. Sekarang ini, kami masih melakukan mapping updating yang terbaru terkait dengan zona-zona rawan narkotika. Intinya, kita tetap akan melakukan War on Drugs berdasarkan human rights,” tutupnya.

BERITA TERKAIT