Sabtu, 6 Februari 2021 16:54 WIB
Usut Korupsi Asabri, Jaksa Agung: Yang Bekingi Tersangka, Kita Sikat
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menegaskan jajarannya akan tegak lurus menjalankan aturan perundang-undangan dalam mengusut dugaan keterlibatan tersangka kasus dugaan korupsi PT Asabri Benny Tjokrosaputra dan Heru Hidayat serta tersangka lainnya.
"Siapapun (tersangka yang terlibat), ada yang kuat, tidak ada orang kuat, yang backup Benny Cokro, kita sikat," jelas Burhannudin dalam sebuah wawancara melalui akun YouTube, Sabtu (6/2/2021).
"Insya Allah, saya menjalankan peraturan perundangan, ngga ada lah, kuat ngga kuat, kami aman aman saja. Pelaksanaan tugas baik baik aja kok selama ini. Insya Allah tidak ada masalah," sambungnya.
Burhanuddin juga memastikan jumlah tersangka kasus Asabri akan terus bertambah. Saat ini, Kejagung menyasar pihak-pihak yang menyembunyikan harta para pelaku di dalam maupun di luar negeri.
“Insya Allah pasti bertambah, saya pastikan itu, tidak akan berhenti di sini. Terutama yang berusaha menyembunyikan harta para pelaku, mau saya sasar kemanapun, saya sikat, biar siapapun," tuturnya.
Menurut Burhanuddin, Benny Tjokro dan Heru Hidayat sebagai otak dan pelaku utama dalam kasus korupsi Asabri. Begitu juga keberadaan mereka saat menjadi tersangka dalam kasus korupsi Jiwasraya.
Modus keduanya dalam mengeruk uang negara, lanjut dia, tidak jauh berbeda dalam menjalani aksinya. Keduanya dikenal sebagai orang kuat sebagai pemain saham.
Burhanuddin mengaku mendapat apresiasi dari para pemain saham, karena berani mencokok keduanya. Ia mengaku pasca penangkapan mereka, kondisi saham sudah begitu normal dan kepercayaan masyarakat kepada saham semakin tinggi.
"Semua pemain saham pasti kenal mereka, tidak ada yang tidak kenal, udah jagoannya di situ. Begitu kita lakukan tindakan kepada keduanya, mereka kaget, hebat, Berani ya. Itu yang pertama saya dapat dari pemain saham," ungkapnya.
Ia menambahkan, penyidikan Asabri tidak hanya fokus pada pemidanaan. Tapi juga mengutamakan upaya pengembalian aset milik rakyat Indonesia. Pihaknya telah memetakan dan berkoordinasi dengan PPATK guna menelusuri aset tersebut.
Burhanuddin juga mengatakan dalam penyelidikan kasus korupsi Asabri mendapat dukungan dari Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI. Kedua institusi mendukung agar seluruh pelaku diungkap dan asset berhasil dikembalikan.
"Biar bagaimanapun ada duit prajurit, kita dapat support dari Kementerian dan panglima untuk selesaikan kasus ini," tukasnya.