test

News

Selasa, 2 Februari 2021 15:35 WIB

Usai Merger ke BSI, Begini Nasib Dana Nasabah Tiga Bank Syariah BUMN

Editor: Hadi Ismanto

Bank Syariah Indonesia. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi).

PMJ NEWS - Pemerintah telah meresmikan berdirinya PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI). Peresmian bank ini dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (1/2/2021) kemarin.

Diketahui, berdirinya Bank Syariah Indonesia merupakan merger tiga bank syariah BUMN di antaranya Bank Syariah Mandiri, Bank BNI Syariah dan BRI Syariah. Diawali dengan piloting atau uji coba awal yang melibatkan tiga kantor cabang dari bank yang berbeda.

Tiga cabang pilot tersebut yakni Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Hasanudin (eks Bank Syariah Mandiri), Bank Syariah Indonesia KC Jakarta Barat (eks BNI Syariah) dan Bank Syariah Indonesia KC Tangerang BSD City (eks BRI Syariah).

Namun meleburnya tiga bank syariah BUMN itu tentu menyisakan pertanyaan yang menjadi kekhawatiran nasabah. Salah satunya kebijakan terkait layanan di masa transisi mulai berlaku Senin kemarin.

Seperti dikutip dari laman resmi PT Bank BRISyariah Tbk selaku bank yang menerima penggabungan (survivor entity) menjelaskan pihak bank memastikan dana nasabah akan terjamin aman usai proses merger tersebut.

"Seluruh operasional dan layanan untuk nasabah berjalan seperti biasa dan tetap optimal. Nasabah tetap dapat melakukan aktivitas dan transaksi keuangan seperti biasa. Dana nasabah tetap aman terjaga dan dijamin," demikian kutipan BRISyariah, Selasa (2/2/2021).

Sedangkan terkait proses transisi dana atau transaksi nasabah dari bank asalnya ke bank hasil merger akan diumumkan segera apabila ada perubahan operasional dan layanan terkait proses peralihan ke BSI.

"Kami pastikan dalam proses peralihan ini kenyamanan Anda akan menjadi prioritas dan seluruh dana serta data Anda tetap aman terjaga dan dijamin sesuai dengan regulasi yang berlaku," tambahnya.

Adapun mengenai kartu debit hingga buku tabungan nasabah dipastikan tidak akan ada perubahan. Nasabah masih bisa memakai kartu debit dan buku tabungan yang sama meski sudah terbentuk BSI. Dimungkinkan bakal ada perubahan, namun secara bertahap.

"Nasabah tidak perlu melakukan penggantian kartu debit, buku tabungan, dan Hasanah Card pada tanggal efektif merger. Penggantian item-item tersebut akan dilakukan secara bertahap," jelasnya.

"Seluruh kartu debit dari ketiga bank dan Hasanah Card yang dimiliki saat ini masih dapat digunakan," sambungnya.

Bagi nasabah yang rekeningnya berada di kantor cabang pilot hanya dapat melakukan migrasi rekening dan kartu debit di salah satu dari tiga kantor cabang pilot di atas.

Sementara bagi nasabah cabang lainnya masih tetap dapat menggunakan kartu yang dimiliki saat ini sampai dengan cabang tersebut berubah menjadi kantor cabang pilot yang sudah terintegrasi.

"Kami akan informasikan nasabah lebih lanjut mengenai hal ini," ujarnya.

Pihak bank juga memastikan untuk uang elektronik berbasis kartu seperti e-Money, Tapcash, dan Brizzi masih dapat digunakan. Tidak akan ada perubahan saldo dan cara pengisian saldo.

"Tidak ada perubahan pada posisi saldo terakhir maupun cara cek saldo dan cara pengisian saldo uang elektronik hingga ada informasi berikutnya," ungkapnya.

Hasanah Card juga masih dapat digunakan untuk transaksi hingga nasabah menerima Kartu Pembiayaan baru dari Bank Syariah Indonesia. Selanjutnya soal rekening tabungan dipastikan aman dan masih dapat digunakan.

Demikian pula dengan deposito masih berlaku sampai dengan jatuh tempo. "Untuk proses migrasi akan diinformasikan lebih lanjut," imbuhnya.

Adapun terkait bilyet cek dan giro juga dipastikan masih bisa digunakan usai merger.

"Giro yang dimiliki saat ini masih bisa digunakan, bagi nasabah di tiga cabang integrasi di atas dapat melakukan migrasi rekening Giro dan menutup rekening lamanya, kecuali giro yang terafiliasi dengan rekening pembiayaan. Cek dan Bilyet Giro (BG) masih dapat digunakan sampai dengan buku habis atau rekening ditutup dalam rangka proses migrasi," terangnya.

Akan tetapi, untuk transaksi di ATM, nasabah disarankan tetap menggunakan jaringan ATM dari masing-masing bank selama proses integrasi masih berjalan. Namun, nasabah tetap dapat menggunakan ATM dari jaringan ATM yang bekerjasama, yakni jaringan ATM Prima, ATM Bersama, dan GPN.

Untuk layanan mobile banking dan internet banking dari masing-masing bank tetap dapat digunakan dan diakses oleh nasabah sampai dengan informasi selanjutnya.

Terakhir, terkait layanan pembiayaan untuk nasabah juga tetap berjalan seperti biasa dan tetap optimal. Untuk pengajuan Pembiayaan baru dapat diajukan ke cabang Bank Syariah Indonesia yang terdekat.

BERITA TERKAIT