test

News

Sabtu, 26 Desember 2020 16:34 WIB

Paus Minta Pemimpin Politik & Bisnis Bikin Vaksin Covid-19 untuk Semua

Editor: Ferro Maulana

Paus Fransiskus. (Foto: PMJ/ Dok Net).

PMJ NEWS -  Penyebaran pandemi Covid-19 serta dampak sosial serta ekonominya menjadi tema dominan dalam pesan tradisional 'Urbi et Orbi' dari Paus Fransiskus ketika perayaan Hari Natal, Jumat (25/12/2020) waktu setempat. 

Dalam pesan Natalnya tersebut, pemimpin tertinggi Gereja Katolik ini meminta para pemimpin politik dan bisnis untuk membuat vaksin Covid-19 tersedia untuk semua orang.

Sebaliknya, Paus mengutuk 'nasionalisme vaksin' dan 'virus individualisme radikal'.
Ia pun menyerukan persatuan global dan bantuan bagi negara-negara yang menderita konflik dan krisis kemanusiaan.

"Saat ini dalam sejarah, yang ditandai dengan krisis ekologi dan ketidakseimbangan ekonomi dan sosial yang parah yang hanya diperburuk oleh pandemi virus Covid-19, semakin penting bagi kita untuk saling mengakui sebagai saudara," ujarnya, di Jakarta, Sabtu (26/12/2020).

Paus menegaskan  kesehatan merupakan masalah internasional, Nampaknya Paus mengkritik apa yang disebut 'nasionalisme vaksin', yang dikhawatirkan para pejabat PBB akan memperburuk pandemi bila negara-negara miskin menerima vaksin terakhir.

"Saya mohon kepada semua orang, Kepala Negara, perusahaan dan organisasi internasional untuk mendorong kerja sama dan bukan persaingan, untuk menemukan solusi bagi semua orang --vaksin untuk semua-- terutama bagi yang paling rentan dan membutuhkan di semua wilayah di planet ini," jelasnya menambahkan.

Berbeda dari tahun sebelumnya, Paus Fransiskus menyampaikan 'Urbi et Orbi' (ke kota dan dunia) secara virtual dari sebuah mimbar di dalam Vatikan. Padahal biasanya, pesan itu disampaikan dari balkon pusat Basilika Santo Petrus di hadapan puluhan ribu orang.

"Yang paling rentan dan membutuhkan harus menjadi yang pertama," ungkapnya, di Aula Doa Vatikan, dengan dihadiri hanya sekitar 50 anggota staf Vatikan yang mengenakan masker dan duduk di sepanjang dinding.

Paus Fransiskus juga mengkritik orang-orang yang menolak memakai masker karena dianggap melanggar kebebasan mereka. Sikap itu telah meluas di negara-negara seperti Amerika Serikat.

"Dan kita juga tidak dapat membiarkan virus individualisme radikal menang dan membuat kita acuh tak acuh terhadap penderitaan saudara-saudara lainnya," tambahnya. 

Selanjutnya, Paus menyerukan perdamaian dan rekonsiliasi di Suriah, Yaman, Libya, Nagorno-Karabakh, Sudan Selatan, Nigeria, Kamerun dan Irak, yang akan dia kunjungi pada awal Maret.

Bahkan, Paus meminta semua orang membantu mereka yang menderita krisis kemanusiaan atau bencana alam di Burkina Fasso, Mali, Niger, Filipina, dan Vietnam.

BERITA TERKAIT