test

Kesehatan

Rabu, 24 Juni 2020 10:12 WIB

Riset, Masker Tak Sepenuhnya Cegah Penularan Covid-19

Editor: Hadi Ismanto

Penggunaan masker dapat menghindari penularan virus corona (Foto: PMJ News/ Ilustrasi/Fif)

PMJ - Mengunakan masker selama masa pandemi Covid-19. Penggunaan APD ini menjadi salah satu yang dianjurkan dalam protokol kesehatan. Masker dinilai dapat mencegah penularan virus yang menyebar melalui droplet saat seseorang bersin atau batuk.

Meski ada literatur yang meyakini bahwa masker dapat mengurangi risiko terinfeksi virus corona jenis baru maupun menularkannya kepada orang lain, sejumlah peneliti mengatakan bahwa sebenarnya ini tidak cukup.

Dalam studi terbaru dikatakan bahwa masker di wajah tak dapat memberi perlindungan secara menyeluruh dan hanya dapat efektif jika diterapkan dengan gaya hidup yang bersih seperti rutin mencuci tangan dan tetap menjaga jarak fisik setidaknya dua meter.

Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Physics of Fluid menunjukkan bahwa kemampuan masker menyaring droplet mungkin terhambat oleh faktor-faktor, seperti batuk berulang. Frekuensi batuk disebut sebagai yang paling berpengaruh dalam hal ini.

Tim peneliti dari University of Nicosia di Siprus menyatakan bahwa meski masker bedah, respirator, dan masker kain sekarang banyak digunakan petugas kesehatan dan masyarakat umum, masih belum jelas secara ilmiah sejauh mana efektivitas dalam fungsinya menyaring droplet.

Studi yang dilakukan sebelumnya mengatakan, droplet pernapasan dapat melakukan perjalanan hingga lima meter dalam waktu lima detik saat seseorang batuk dalam keadaan tidak tertutup dengan masker.

Dalam penelitian terbaru, tim menggunakan model untuk menentukan sejauh mana batuk dapat memengaruhi kemampuan penyaringan masker. Studi terbaru menggunakan simulasi numerik yang diterapkan pada masker bedah.

Droplet bisa menyebar, bahkan ketika seseorang batuk saat memakai masker. Penelitian baru menunjukkan bahwa beberapa droplet dapat menempuh jarak sejauh satu meter melalui batuk ringan.

Meski demikian, penting untuk diketahui bahwa masker tetap berperan untuk membatasi jarak tersebut. Ukuran dari droplet yang dihasilkan saat batuk juga dapat berperan.

"Masker mengurangi akumulasi droplet selama siklus batuk berulang," kata penulis studi, Talib Dbouk seperti dilansir laman Health 24, Rabu (24/6/2020).

Tim peneliti mengharapkan masker dapat mencegah droplet bergerak lebih jauh ketika seseorang batuk parah dengan frekuensi sering. Satu yang penting diingat adalah masker saja tidak cukup untuk memberi perlindungan penuh.

Penulis studi lainnya, Dimitris Drikakis mengatakan bahwa jarak fisik tetap menjadi kunci untuk membantu mengurangi penularan infeksi virus. Menurut dia, petugas kesehatan harus memiliki peralatan pelindung diri yang jauh lebih lengkap, seperti helm dengan filter udara built-in, baju sekali pakai, dan dua set sarung tangan.

WHO juga telah menekankan bahwa mencuci tangan, terutama setelah batuk dan menyentuh wajah, akan membantu mengurangi penularan partikel virus di droplet ke permukaan, yang kemudian dapat menyebar ke orang lain. Anda juga harus mencuci masker setelah setiap kali digunakan dan mencuci tangan sebelum mengenakan dan melepasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT