PMJ- Elemen masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Peduli TNI-Polri menyayangkan adanya upaya segelintir orang ingin melemahkan soliditas TNI-Polri. Presidium Gerakan Peduli TNI-Polri Omar Aram menegaskan TNI dan Polri merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). "Selain itu TNI-Polri juga bertugas mengayomi dan melindungi seluruh rakyat Indonesia tanpa pandang bulu, TNI-Polri milik kita semua," kata Omar kepada wartawan, baru-baru ini. [caption id="attachment_6026" align="aligncenter" width="1040"] Elemen Masyarakat mendukung solidaritas TNI-Polri. (Foto : PMJ/Ist)[/caption] Ditambahkan Omar, TNI-Polri bersikap netral tidak memihak satu kelompok atau segelintir orang. Politik yang dianutnya adalah untuk kepentingan negara. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan dari semua elemen bangsa agar soliditas TNI-Polri terjaga dengan baik. Ia meyayangkan bila ada pihak-pihak yang diindikasikan berencana melakukan aksi unjuk rasa yang dinilainya tidak relevan. Sekjen Komunitas Rumah Jokowi dan Bendahara Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) ini, semua peristiwa telah ditangani dengan baik oleh yang berwajib. [caption id="attachment_6027" align="alignnone" width="1032"] Elemen Masyarakat ingin solidaritas TNI-Polri semakin kuat dan solid. (Foto : PMJ/Ist)[/caption] "Kami sebagai pihak yang peduli terhadap TNI-Polri mengimbau agar seluruh rakyat Indonsia menghormati kerja=kerja mereka (TNI-Polri. Dua institusi ini jangan dibentur-benturkan," tukasnya. “Solidaritas TNI-Polri sudah sangat baik dan semakin solid. Bagi kami adalah harga mati dan tidak ada kompromi kepada pihak-pihak yang ingin mengganggu soliditas kedua institusi ini. Mereka ingin merongrong kewibawaan dan independensi TNI-Polri," tandas Omar. (Fjr/Gtg).