test

News

Jumat, 22 Februari 2019 07:13 WIB

Polrestro Bekasi Kota & Pemkot Bekasi Sosialisasikan Toleransi

Editor: Redaksi

Kegiatan sosialisasi keberagaman yang harmoni bagi ASN dan Non ASN. (foto: PMJ)
PMJ – Polres Metro Bekasi Kota Sektor Bekasi Utara melakukan sosialisasi keberagaman yang harmoni bagi ASN dan Non ASN di SMAN 4, Jl Cemara Permai, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, pada Kamis (21/2/2019). Kegiatan diikuti 100 orang yang terdiri dari guru SMAN 4, 10, 14, 20 dan SMKN 5, 11, 13. Hadir dalam acara tersebut Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Sekda Kota Bekasi Reny Hendrawati, MM), Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Dr Indarto, Dandim 0507/Bks Letkol Arm Abdi Wirawan dan Kapolsek Bekasi Utara Kompol Dedi Nuryadi. Dalam sambutannya, Letkol Arm Abdi menyampaikan bahwa toleransi adalah hal penting dalam menjaga keutuhan NKRI. “Kita semua harus bangga, Kota Bekasi mendapat urutan nomor 6 kota toleransi beragama se Indonesia, ini berkat kerjasama dan kepedulian serta kesadaran kita semua,” terang Letkol Arm Abdi. [caption id="attachment_14572" align="aligncenter" width="557"] Kegiatan sosialisasi keberagaman yang harmoni bagi ASN dan Non ASN. (foto: PMJ)[/caption] “Kerukunan, toleransi, persatuan serta situasi keamanan yang sudah kondusif seperti sekarang ini harus dipertahankan,” sambungnya. Hal yang sama diungkapkan, Kombes Indarto mengenai bahaya hoax yang sangat destruktif dan merusak. “Saya berharap bapak dan ibu guru turun gunung memerangi hoax, ini jangan dibiarkan karena bapak dan ibu adalah pendidik,” tutur Kombes Indarto. “Seberapa bohongnya itu berita tetapi kalau terus menerus secara masif, mau tidak mau kita akan terpengaruh. Cara melawan hoax adalah dengan cara ikut melawan dan berperan serta para bapak dan ibu guru dengan semangat anti berita hoax atau kampanyekan secara proaktif perang melawan berita hoax,” lanjutnya. “Seperti kasus hoaks seorang perempuan habis operasi plastik, kemudian melapor di Medsos dipukuli orang tidak dikenal, negara ini sudah tidak mampu melindungi perempuan negara ini sudah tidak mampu menegakkan demokrasi, ternyata operasi plastic,” tegas Kombes Indarto. [caption id="attachment_14574" align="aligncenter" width="549"] Kegiatan sosialisasi keberagaman yang harmoni bagi ASN dan Non ASN. (foto: PMJ)[/caption] Kombes Indarto juga menejlaskan mengeani hoax surat suara dicoblos. “Ditemukan beberapa ratus kotak itu hoax. Bagaimana mungkin surat suara sudah tercoblos, dicetak saja belum, itu tujuannya apa ingin mendeskriditkan pemerintah,” ujarnya. Rahmat Effendi  menambahkan, pemerintah Kota Bekasi berusaha agar Kota Bekasi tidak menjadi kota yang ghibah penuh fitnah, hoax, apalagi dalam menyongsong proses berdemokrasi hidup berbangsa dan bernegara. “Kalau kita ikut menyebar hoax, sehingga membuat masyarakat tidak tenang, padahal kita kota harmonis dan kota Bekasi 6 terbaik kota di Indonesia yang mendapat gelar kota yang sangat toleran,” tuturnya. (BHR)

BERITA TERKAIT