test

News

Sabtu, 23 Februari 2019 13:47 WIB

Forpimda Kota Bekasi Gelar Sosialisasi Toleransi Keberagaman

Editor: Redaksi

Kegiatan sosialisasi toleransi keberagaman di Kota Bekasi. (foto: PMJ)
PMJ – Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Bekasi menggelar kegiatan sosialisasi toleransi keberagaman Kota Bekasi yang harmonis di SMA/SMK kepada para Guru SMA/SMK. Kegiatan dilangsungkan di Ruang Aula Auditorium SMA Negeri 5 Kota Bekasi, Jl Gamprit Jatiwaringin Asri, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi, pada Jumat (22/2/2019) kemarin. Kegiatan tersebut dihadiri Walikota Bekasi Rahmat Effendi, Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Indarto, Dandim 0507 Bekasi Letkol Arm Abdi Wirawan, Kapolsek Pondok Gede Kompol Suwari, Danramil Pondok Gede dan Kepala Sekolah SMA Se-Kota Bekasi serta para Guru SMA Negeri 5 Kota Bekasi. Pada kesempatan tersebut, Letkol Arm Abdi menjelaksan bahwa guru adalah mercusuar para murid agar lebih baik. “Sesuai Pancasila, warga negara berhak memeluk agama sehingga orang yang telah memiliki agama jangan diganggu, kita harus bertoleransi,” tegas Letkol Arm Abdi. [caption id="attachment_14784" align="aligncenter" width="526"] Kegiatan sosialisasi toleransi keberagaman di Kota Bekasi. (foto: PMJ)[/caption] “Setiap kita harus peduli terhadap lingkungan di sekitar kita, jangan sampai apatis sehingga terjadi peristiwa yang tidak kita inginkan. Indonesia berbeda suku dan dipisah pulau-pulau namun tetap satu,” sambungnya. Kombes Indarto menambahkan, bahwa bangsa kita sedang diuji lantaran ingin menjadi bangsa yang besar. “Terlihat dengan kita dihadapkan dengan masalah toleransi. Saat ini kita berada dalam track yang benar,” jelas Kombes Indarto. [caption id="attachment_14785" align="aligncenter" width="547"] Kegiatan sosialisasi toleransi keberagaman di Kota Bekasi. (foto: PMJ)[/caption] “Saya sangat berharap bapak ibu guru yang mendidik murid yang 20 tahun kemudian berkontribusi kepada bangsa. Berita bohong sejak dulu daya rusaknya sangat besar. Seperti propaganda Rusia yang berbunyi ‘Tidak peduli seberapa bohong dan palsunya suatu berita ketika berita itu disebarkan secara terus menerus dan masif maka akan menjadi kebenaran publik dan rasionalisme kita akan terganggu’,” tutur Kombes Indarto. “Tidak cukup dengan kita tidak menyebarkan hoax namun harus kita lawan berita bohong, radikalisme dan intoleransi. Tidak boleh negara kita dikalahkan oleh orang yang radikal. Bapak ibu harus yakin negara kita kuat dan negara tidak takut kepada orang-orang yang akan merusak kebhinekaan,” lanjutnya. (BHR)

BERITA TERKAIT