test

News

Jumat, 10 Mei 2019 16:09 WIB

KPAI Imbau Orang Tua Jangan Ajarkan Puasa pada Anak dengan Paksaan

Editor: Redaksi

Wakil Ketua KPAI Rita Pranawati . (Foto: Dok Net)
PMJ - Wakil Ketua KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Rita Pranawati meminta orang tua untuk tidak mengajarkan anak untuk berpuasa dengan paksaan namun harus dilakukan secara bertahap sesuai usianya. "Kalau dipaksa, anak malah akan menjadi trauma dan tidak mau puasa lagi. Orang tua harus melihat situasi dan kondisi anak," demikian kata Rita di Jakarta, Jumat, (10/05/2019). Rita menerangkan, orang tua harus melihat kesiapan fisik dan psikologis anak ketika mulai mengajarkan anaknya berpuasa. Anak usia enam tahun hingga tujuh tahun sudah mulai bisa diajarkan berpuasa, tetapi jangan dipaksakan sehari penuh. Alasannya, anak usia enam tahun hingga tujuh tahun biasanya belum siap nalar dan fisiknya. Padahal, untuk bisa berpuasa sehari penuh, kematangan psikologi anak sangat menentukan. "Prinsipnya orang tua perlu melatih anak berpuasa secara bertahap. Tidak perlu langsung sampai Maghrib, tetapi bertahap sampai Zuhur, kemudian sampai Ashar, baru sampai Maghrib," paparnya. Anak yang lebih besar, kira-kira usia tujuh tahun atau delapan tahun, biasanya lebih kuat untuk berpuasa. Selanjutnya, orang tua bisa mengajarkan nilai-nilai berpuasa. "Beri anak pemahaman tentang tujuan dari berpuasa, manfaatnya bagi kesehatan, serta sebagai rasa syukur atas nikmat Allah SWT selama ini. Ajarkan juga pengendalian emosi saat berpuasa. Itu akan membuat anak menjadi lebih matang," katanya. Namun, lanjut Rita, anak satu dengan yang lain berbeda. Biasanya anak bisa mulai diajarkan berpuasa pada usia enam tahun. Tetapi tidak jarang sudah anak usia empat tahun atau lima tahun sudah mulai belajar berpuasa. "Intinya tidak bisa disamakan antara anak satu dengan yang lain. Pola pengasuhan antara keluarga yang satu dengan yang lain juga berbeda," tutupnya. (FER/ DBS). 

BERITA TERKAIT