test

News

Rabu, 12 Juni 2019 11:17 WIB

Mantan Panglima GAM Klarifikasi Terkait Referendum

Editor: Redaksi

Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf . (Foto: Dok Net)
PMJ – Mantan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Muzakir Manaf memberikan klarifikasi perihal ajakan referendum bagi rakyat Aceh. Muzakir mengaku ajakan mengikuti jejak Timor Timur dilakukannya secara spontan. "Saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro (Wali Nanggroe Aceh)," tutur Muzakir, Rabu (12/6/2019). Muzakir terlihat berbicara di depan kamera sambil berdiri. Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik itu, pria yang akrab disapa Mualem ini memperkenalkan diri sebagai Ketua Partai Aceh (PA) dan Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA). Untuk diketahui KPA sendiri merupakan organisasi tempat bernaungnya mantan kombatan GAM pasca-perdamaian MoU Helsinki pada 15 Agustus 2005. Dalam video itu, Mualem juga mengungkapkan empat poin. "Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro NKRI," jelasnya lagi. Dia juga berharap butir-butir perdamaian yang diteken antara GAM dan pemerintah Indonesia yang belum sesuai dituntaskan ke depan. Di samping itu, Mualem berharap Aceh lebih maju.  "Saya berharap Aceh ke depan harus lebih maju, membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI," bebernya. Berikut ini klarifikasi lengkap Muzakir Manaf: Saya Muzakir Manaf selaku Ketua PA dan KPA menyatakan sebagai berikut:
  1. Bahwa menyatakan saya tentang referendum tidak... (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) rakyat Aceh saya lakukan hal tersebut secara spontan kebetulan pada event peringatan haul meninggalnya Teungku Hasan Muhammad Ditiro.
  2. Saya menyadari rakyat Aceh saat ini cinta damai dan pro-NKRI.
  3. Saya berharap Aceh ke depan harus lebih maju membangun provinsi Aceh dalam bingkai NKRI.
  4. Hal-hal lain yang menurut saya belum sesuai pasca-MoU Helsinki akan saya buat... (satu kata tidak jelas terdengar pengucapannya) sendiri guna menuntaskan semua butir-butir MoU Helsinki ke depan. (FER).
 

BERITA TERKAIT