PMJ - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi (BPBDP) Jawa Barat menyatakan status aktivitas Gunung Tangkuban Parahu hari ini Senin (29/07/2019) pagi, sekira pukul 08.30 WIB berjalan normal. Meski begitu, masyarakat, seperti wisatawan, pendaki, dan pedagang tetap dilarang mendekati Kawah Ratu gunung. "Hasil pemantauan pada tanggal 29 Juli 2019, pukul 08.30 WIB, status Gunung Tangkuban Parahu level 1, normal," ungkap Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu di Bandung. Dirinya menuturkan, bahwa dari hasil pemantauan melalui seismograf, masih terjadi tremor secara terus-menerus di gunung yang wilayahnya meliputi Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang itu, dengan 0,5 sampai dengan empat amplitude. Namun demikian, dominasinya satu amplitudo. "Tapi masyarakat di sekitar, pedagang, wisatawan, pendaki, dan pengelola wisata diminta tidak mendekat ke puncak Gunung Tangkuban Parahu dalam radius 500 meter dari bibir Kawah Ratu," ujar dia. Budi kembali menerangkan, status Gunung Tangkuban Parahu yang identik dengan legenda Sangkuriang itu pada Minggu (28/9) malam juga dinyatakan telah normal. BPBD Jabar menyatakan hal itu berdasarkan hasil pemantauan petugas di Pos Pantau Gunung Tangkuban Parahu pada Minggu (28/7/2019), pukul 19.45 WIB. "Untuk hasil pemantauan tanggal 28 Juli 2019 pukul 19.45 WIB status Gunung Tangkuban Parahu dalam keadaan normal," kata dia. Meski begitu, tim bekerjasama dengan BPBD Kabupaten Bandung Barat serta BPBD Kabupaten Subang tetap melaksanakan piket siaga darurat erupsi Gunung Tangkuban Parahu di Kabupaten Bandung Barat pasca erupsi gunung tersebut pada Jumat (26/07/2019) sore. "Kami juga akan terus berkoordinasi dengan Pos Pemantau Gunung Tangkuban Parahu PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) Badan Geologi sampai dengan waktu yang akan ditentukan lebih lanjut oleh komandan lapangan, berdasarkan hasil evaluasi lapangan setiap harinya," tutupnya.