PMJ- Kunjungan Forum Rektor Indonesia (FRI) ke Istana Merdeka Jakarta, disambut hangat oleh Presiden RI Joko Widodo. Ketua FRI Yos Johan Utama menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk menahan diri sdan juga membuka dialog dengan Presiden soal polemik UU KPK hasil revisi dan RUU KUHP.

"Mari kita saling menahan diri. Menahan diri untuk memberikan suasana kondusif bagi bangsa ini. Berikutnya membuka ruang dialog, untuk yang berbeda pendapat," ungkap Yos Johan Utama di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (3/10/2019), usai bertemu dengan Jokowi.

Pembahasan dalam pertemuan tersebut, salah satunya adalah terkait aksi mahasiswa yang melakukan demonstrasi dengan tuntutannya soal RUU tersebut. Disampaikan Rektor Universitas Diponegoro tersebut, t unjuk rasa itu terjadi lantaran mahasiswa tak memahami UU KPK dan RKUHP.

Untuk itu, dia menilai perlu adanya sosialisasi dua RUU ini kepada mahasiswa dengan mengundang perancang KUHP. Dengan begitu, mahasiswa baik yang setuju ataupun tidak dapat memahami perlunya revisi UU KPK dan RKUHP.

"Saya yakin saat ini sudah ada sosialisasi, namun kemudian ditingkatkan lagi lebih masif dan struktur. Karena banyak kejadian, ada kekurang pahaman atau informasi yang minim dalam hal itu," urai Yos. (Gtg-03).