PMJ – Facebook mengatakan telah menghapus 3,2 miliar akun palsu di kurun antara Juli hingga September, yang menambahkan angka total menjadi 5,4 miliar akun palsu yang telah dihapus tahun ini sebagai bukti perusahaan tersebut melawan hoax (hoaks) dan disinformasi.

Angka 3,2 miliar akun tersebut melebihi dua kali terakhir kali Facebook melaporkan penghapusan akun tahun lalu, ketika 1,55 miliar akun palsu dihapus pada tahun 2018.

Menurut postingan blognya, Facebook setiap bulan memperkirakan 5 persen dari sekitar 2,45 miliar akun adalah palsu yang memposting hal-hal hoaks atau disinformasi semata.

Perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut juga melaporkan bahwa pada pertengahan tahun 2019, mereka telah menghapus 18,5 juta konten yang berisi foto anak-anak telanjang dan eksploitasi konten seksual anak dalam periode April-September, serta 11,4 miliar konten ujaran kebencian di enam bulan terakhir iin.

Lebih merinci lagi, postingan blog tersebut mengatakan akan mulai menghapus postingan dan melaporkan datanya dari hasil postingan terhapus di Instagram dan di Facebook yang melanggar peraturan.

“Kami menyediakan data pada empat bidang kebijakan: ketelanjangan anak dan eksploitasi seksual anak; barang-barang yang diatur - khususnya, senjata api gelap dan penjualan obat-obatan; bunuh diri dan melukai diri sendiri; dan propaganda teroris,” tulis Facebook dalam postingannya.

Selain itu, Facebook juga mengklaim akan memperluas data yang dikeluarkan terkait penghapusan konten propaganda teroris, dimana sebelumnya hanya mengikutsertakan data terkait Al-Qaeda, ISIS dan kelompok-kelompok afiliasinya.

Dalam laporan tersebut, perusahaan itu juga akan meningkatkan pendeteksian dan penghapusan konten terorisme dan ekstermisme dari kelompok manapun yang terdeteksi oleh sistem otomatisnya. (DEW/ FER)