test

Fokus

Jumat, 5 April 2019 16:52 WIB

Temukan Hoax di WhatsApp, Laporkan ke Nomor Ini!

Editor: Redaksi

Mencegah berita hoax. (Foto: Ilustrasi/ Dok Net)
PMJ – Pihak WhatsApp bekerjasama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) sudah meluncurkan saluran telepon atau call center untuk melaporkan misinformasi (berita bohong atau hoax) yang tersebar di percakapan WhatsApp. Dalam hal ini, pihak Mafindo akan menjadi pemeriksa fakta atas laporan yang diterima dari masyarakat. Kolaborasi ini disebabkan karena misinformasi saat ini semakin tumbuh pesat apalagi saat ini masih dalam masa menjelang pemilihan umum (Pemilu) 2019. “Misinformasi merupakan tantangan yang membutuhkan kerjasama yang kuat untuk menanggulanginya,” ujar Presidium Mafindo Harry Sufehmi dalam keterangan resminya, di Jakarta, baru-baru ini. “Kami senang dapat bekerja sama dengan WhatsApp untuk mengidentifikasi gosip. Sehingga kami dapat melakukan verifikasi dan menambahkannya ke arsip pendataan kami,” ujarnya menambahkan. Masyarakat pengguna WhatsApp bisa mengirimkan teks, foto, video, atau audio yang memiliki potensi misinformasi kepada Mafindo di nomor +62855-7467-6701. Berbagai pesan ini akan dilindungi oleh enkripsi end-to-end dan tidak dapat terlihat oleh WhatsApp. Berikutnya, laporan dari masyarakat akan menjadi arsip data Mafindo tentang penyebaran misinformasi selama periode Pemilu dan juga membantu jurnalis (wartawan) sehingga mereka dapat mempublikasikan informasi faktual untuk warga Indonesia. Selain itu, WhatsApp juga berkolaborasi dengan  ICT Watch untuk memberikan edukasi mengenai misinformasi. Bentuk edukasinya yaitu program pelatihan literasi digital di 10 Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) di Jakarta. Untuk menarik perhatian, program tersebut juga mengarakan stiket-stiker menarik yang menyuarakan tentang minsinformasi di WhatsApp. Pihak WhatsApp menilai  kerjasama ini merupakan bentuk upaya untuk memberantas hoax dan misinformasi yang kerap viral di platformnya. "WhatsApp peduli terhadap keamanan pemilihan umum di Indonesia dan kami senang dapat bekerja sama dengan Mafindo dan ICT Watch untuk membantu mereka mempelajari dan memberantas misinformasi,” tulis pihak WhatsApp. “Kami mendorong para pengguna untuk berpartisipasi dalam upaya menanggulangi hoaks, baik sebelum maupun sesudah pemilihan umum," sambungnya. Bentuk lain sebagai langkah preventif terjadinya hoax, WhatsApp juga telah meluncurkan kampanye soal kesadaran publik untuk mengidentifikasi dan mengehentikan penyebaran rumor yang berbahaya. Kampanye tersebut telah dimulai bulan Maret 2019 di radio, iklan digital di fasilitas umum dan media online. Untuk diketahui, WhatsApp juga telah membatasi fitur 'forward' percakapan maksimal lima kali. Langkah ini dinilai dapat mengurangi viralitas pesan rumor. Bahkan pihak WhatsApp telah mengklaim bahwa upayanya telah mengurangi 25 persen terjadinya broadcast. "Hal ini dibangun atas komitmen WhatsApp, termasuk upaya kami mengurangi jumlah pesan yang dapat diteruskan hingga maksimal lima kali, yang ternyata dapat mengurangi 25 persen distribusi pesan terusan di WhatsApp," jelasnyalagi. (FER).

BERITA TERKAIT