PMJ - Akibat dampak bertambahnya korban virus Corona, para pelaku pasar merasa cemas. Kondisi ini akhirnya memaksa harga minyak mentah kontrak anjlok. Harga petro pun terkoreksi pada awal perdagangan minggu ini.

Menurut data Bloomberg, Senin (27/1/2020), harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Maret 2020 anjlok 2,33 persen atau 1,26 poin ke level USD 52,93 per barel pada pukul 10.38 WIB. Ini adalah level terendah sejak November 2019.

Tak berbeda dengan WTI, harga minyak mentah acuan global Brent untuk pengiriman Maret 2020 juga terpantau merosot 1,29 poin atau 2,13 persen ke level USD 59,4 per barel.

Selain itu, pasar juga menghadapi beban dari pasokan minyak mentah global yang melimpah, bahkan ketika OPEC dan aliansinya memangkas produksi guna menopang harga.

Investor pun ramai-ramai menjual minyak mentah di tengah aksi jual besar-besaran untuk aset-aset berisiko dan kekhawatiran mengenai dampak penularan virus terhadap konsumsi bahan bakar yang disebabkan larangan perjalanan.

Goldman Sachs Group Inc. memprediksikan bahwa permintaan minyak global kemungkinan akan turun sebesar 260.000 barel per hari tahun ini serta dapat memangkas hampir USD 3 dari harga satu barel minyak mentah, dengan mengacu pada epidemi SARS pada 2003.

Kendati begitu, pemerintah Arab Saudi melalui Menteri Energi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengungkapkan bahwa terus memantau perkembangan terbaru kasus ini. Ia optimis virus baru ini dapat dikontrol.

"Pasar saat ini digerakkan oleh faktor psikologis dan ekspekasi yang sangat negatif dari pelaku pasar meskipun dampaknya sangat terbatas pada permintaan minyak global" jelas Pangeran Abdulaziz bin Salman, seperti dilansir laman Reuters.(Fni/Hdi)