PMJ - Harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) acuan West Texas Intermediate (WTI) anjlok. Penurunan drastis dipicu oleh melemahnya permintaan pasar di tengah pandemi virus corona.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Agung Pribadi menyebut pihaknya masih mencermati perkembangan global, sekaligus kondisi energi dalam negeri.

"Terkait harga BBM, saat ini Pemerintah masih mencermati dan mengevaluasi perkembangan harga minyak, termasuk rencana pemotongan produksi minyak OPEC+ mulai bulan depan," jelas Agung dalam siaran persnya, Selasa (21/4/2020).

Lebih lanjut Agung mengatakan, turunnya harga minyak dunia dipicu konflik minyak antara negara OPEC dan non-OPEC pada awal Maret 2020. Hal ini menyebabkan indikasi oversupply. Ditambah dengan adanya pandemi COVID-19 sejak awal tahun.

Pertimbangan lain yang dicermati pemerintah dalam penyesuaian harga BBM adalah melemahnya nilai tukar rupiah dan konsumsi BBM yang jauh menurun di beberapa kota, seperti Jakarta. Penurunan konsumsi BBM ini mencapai 50 persen.

"Pemerintah memonitor perkembangan ini yang mana sebelumnya telah 2 kali dilakukan penurunan harga BBM jenis bahan bakar umum seperti Pertamax pada awal tahun 2020," tuturnya.