PMJ – Menteri Energi dan Sumber daya Mineral (ESDM), Ignasius Jonan mengaku kesulitan mengejar target pemerintah yang meminta rasio elektrifikasi Indonesia mencapai 99% di 2019. Jonan mengaku pusing mengumpulkan badan usaha yang mau menyumbang untuk membiayai sambungan listrik. "Sekarang saya masih pusing sekali kumpulkan badan usaha yang mau sumbang," kata Jonan di Gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (22/7/2019). Jonan menjelaksan bahwa untuk mencapai rasio elektrifikasi 100% dibutuhkan dukungan atau kerja sama dari berbagai pihak. "Ada 500 ribu rumah tangga yang tidak mampu bayar sambung listrik, kalau di luar jawa ada 700 ribu rumah tangga. Ini APBN mesti keras," ungkap Jonan. Pemerintah mencatat hingga semester I-2019 rasio elektrifikasi di Indonesia telah mencapai 98,81%. Sedangkan targetnya pemerintah mencapai 99,99% hingga akhir 2019. Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah salah satu fokus utama Pemerintah dalam meningkatkan rasio elektrifikasi. Pada akhir tahun lalu, rasio elektrifikasi di NTT tercatat hanya 62% dan hingga tengah tahun ini sudah meningkat sebanyak 10% menjadi 72%. Pemerintah pusat bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Daerah dan Corporate Social Responsibility (CSR) dari PLN serta Badan Usaha Sektor ESDM untuk memberikan bantuan berupa penyambung listrik untuk rumah tangga tidak mampu. (BHR)