test

News

Senin, 24 Februari 2020 17:09 WIB

Mahathir Mohamad Mundur Tiba-tiba, Saham dan Mata Uang Malaysia Anjlok

Editor: Ferro Maulana

Mahathir Mohamad. (Foto: Dok Net/ Istimewa)

PMJ - Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang mundur secara tiba-tiba, menambah tekanan bagi pasar saham dan mata uang Ringgit yang sudah terbebani oleh sentimen virus corona (Covid-19)

Menurut data Bloomberg, indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI anjlok 2,60 persen atau 39,83 poin ke level 1.491,37 dalam perdagangan hari ini Senin (24/02/2020) sore WIB.

Saham konglomerat perdagangan Sime Darby Bhd. yang anjlok 4,76 persen membukukan penurunan terbesar, diikuti oleh saham perusahaan pasokan listrik Tenaga Nasional Bhd yang turun tajam 4,38 persen.

Indeks FTSE bahkan dilaporkan sempat jatuh 2,8 persen ke level 1.488,17 pada Senin siang ini, level terendahnya sejak 22 Desember 2011. Dengan demikian, indeks saham acuan Malaysia ini melemah untuk perdagangan hari kedua berturut-turut.

Sebelumnya, dalam perdagangan Jumat (21/02/2020), indeks berakhir terkoreksi 0,25 persen atau 3,78 poin di posisi 1.531,20 di tengah rontoknya pasar saham global seiring dengan meningkatnya kasus terinfeksi virus corona di luar Tiongkok.

Sekedar informasi, PM Malaysia Mahathir Mohamad pada Senin (24/02/2020) mengajukan pengunduran diri kepada Raja Malaysia.

Sejauh ini, Kantor PM Malaysia belum menyampaikan penjelasan lebih detail tentang hal ini. Masih belum jelas pula apakah Mahathir akan mundur untuk membentuk pemerintahan baru atau justru memberi jalan untuk penerusnya.

Kisruh Internal Pemerintah Malaysia

Langkah mundur Mahathir ini diambil di tengah rumor adanya kisruh internal di dalam koalisi pemerintahannya. Mahathir, yang sekarang berusia 94 tahun, diangkat menjadi Perdana Menteri Malaysia setelah memenangkan Pemilu pada 2018 lalu.

Sebelum kabar pengunduran diri ini muncul, Mahathir bertemu dengan Anwar Ibrahim, yang digadang sebagai penerusnya. Pertemuan yang berlangsung pada Senin (24/02/2020) itu dilakukan setelah ada laporan bahwa sejumlah pendukung Mahathir tengah bergerak untuk menyiapkan pemerintahan baru yang tidak memasukkan Anwar.

Mahathir dan Anwar, yang sebelumnya merupakan rival politik, bergabung dalam sebuah koalisi bernama Pakatan Harapan dan akhirnya sukses memenangkan Pemilu dua tahun lalu. Kekuatan keduanya menghempaskan UMNO, partai politik yang berhasil menguasai Malaysia selama sekitar 6 dekade.

“Pasar kemungkinan akan tetap volatil karena situasinya masih belum pasti. Ini (pengunduran diri Mahathir) tidak diperkirakan oleh pasar,” terang Ivy Ng selaku Kepala Riset Ekuitas di CGS-CIMB.

Tak hanya menekan bursa saham di Negeri Jiran, nilai tukar mata uang ringgit Malaysia pun melemah 0,80 persen ke level 4,2250 pada Sore ini, depresiasi hari keenam berturut-turut sejak 17 Februari. (Bloomberg/ FER).

BERITA TERKAIT