test

News

Senin, 20 April 2020 14:33 WIB

Wabah Virus Corona Berakhir, Ahli Prediksi Peningkatan Angka Perceraian

Editor: Ferro Maulana

Perceraian. (Foto: Dok Net/ Ist)

PMJ - Dampak pandemi wabah virus corona (covid-19) memengaruhi urusan hubungan asmara khususnya suami isteri. Belum lama ini, para ahli memprediksi terdapatnya peningkatan angka perceraian secara signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

Pada 9 April 2020 lalu, situs Bustle melaporkan bahwa penulis dan peneliti sosial Wednesday Martin,Ph.D, membuat kajian di Twitter berupa pertanyaan kepada para terapis hubungan tentang apakah mereka melihat peningkatan jumlah klien yang berbicara tentang bercerai setelah pandemi virus corona berakhir atau berpikir untuk keluar dari hubungan tersebut.

Karena baru-baru ini, ramai diperbincangkan tingginya pengajuan perceraian di kota Xi’an, Tiongkok. Apakah Amerika bakal menunjukkan kecenderungan hal yang sama?

Beberapa terapis menjawab, klien mereka belum membahas perceraian. Namun, pasangan memang lebih banyak bertengkar ketimbang sebelum Covid-19 itu muncul. Ada pula terapis yang telah menyarankan kliennya untuk menunggu 60 hari agar tak membuat keputusan gegabah tentang masa depannya.

Lebih jauh, terdapat juga terapis yang menimpali dengan prediksi yang banyak terjadi. Yaitu, kemungkinan adanya peningkatan angka perceraian serta perpisahan dalam beberapa bulan mendatang.

Banyak kliennya mengeluhkan meningkatnya kebencian terhadap pasangan mereka, terutama jika satu orang mengambil tindakan pencegahan Covid-19 "lebih serius" daripada yang lain.

Kejenuhan juga bisa menyebabkan pertengkaran. Kegiatan alternatif untuk mengusir rasa bosan, seperti menonton film porno, pun bisa berdampak terhadap kestabilan hubungan.

Menurut terapis Bette Levy Alkazian, masa karantina selama pandemi Covid-19 tampaknya menggali banyak kebenaran yang selama beberapa waktu sebelumnya mampu disingkirkan atau setidaknya ditutupi.

"Hal ini mungkin mengarah pada keputusan untuk mengakhiri pernikahan, tetapi mungkin juga menjelaskan hal-hal yang membutuhkan perhatian dan penilaian," ujar Alkazian menambahkan.

Selain itu, terapis Elisabeth Goldberg mengungkapakn, karantina sebenarnya bisa menjadi momen terbaik untuk memperbaiki pernikahan melalui terapi hubungan.

"Saya mencoba untuk mengajarkan pasangan keterampilan untuk berkomunikasi secara lebih efektif, terutama dengan keuntungan dari kedekatan fisik yang dipaksakan dan tidak memiliki tempat untuk berpaling," pungkasnya. (FER).

BERITA TERKAIT