Kamis, 4 Juni 2020 11:58 WIB
Menuju New Normal, Ini Instruksi Presiden Jokowi
Editor: Ferro Maulana
PMJ – Presiden RI Joko Widodo meminta pelacakan virus corona (Covid-19) dilakukan lebih masif lagi. Sehingga menaikkan target uji spesimen menjadi 20 ribu per hari.
“Saya ucapkan terima kasih bahwa target pengujian spesimen yang dulu saya targetkan 10 ribu, ini sudah terlampaui dan saya harapkan target berikutnya 20 ribu per hari. Ini harus sudah mulai kita rancang menuju ke sana,” tuturnya saat membuka rapat terbatas percepatan penanganan pandemi Covid-19, di Jakarta, hari ini Kamis (04/06/2020).
Selain itu, Presiden juga meminta pelacakan agresif dilakukan dengan menggunakan bantuan sistem teknologi. Hal ini telah dilakukan oleh negara-negara lain.
“Misalnya Selandia Baru, mereka menggunakan digital diary kemudian Korea Selatan mengembangkan mobile GPS untuk data-data sehingga pelacakan itu lebih termonitor dengan baik,” katanya.
Adapun Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memeriksa sebanyak 11.970 spesimen terkait Covid-19, Rabu (3/6/2020). Tetapi sebelumnya, Selasa (02/06/2020) sempat turun di bawah 10.000 spesimen per hari.
Karena itu, secara kumulatif spesimen yang diperiksa sejak 1 April 2020 sebanyak 354.434 spesimen. Dirinya menggarisbawahi, satu kasus dapat diambil lebih dari satu kali pengambilan dan lebih dari satu jenis spesimen seperti naso, oro dan sputum.
Sedangkan, menurut data Kemenkes, penambahan kasus baru pasien positif virus Corona (atau Covid-19) di Indonesia, Rabu (03/06/2020) sebanyak 684 orang. Sehingga total pasien terkonfirmasi Covid-19 menjadi 28.233 kasus.
Di samping itu, juga terdapat penambahan kasus meninggal sebanyak 35 orang. Dengan demikian, hingga saat ini sudah ada 1.698 orang yang meninggal akibat virus SARS-CoV-2 di Indonesia. Pada sisi lain, ada sebanyak 471 pasien yang dinyatakan sembuh. Dengan begitu, total ada 8.406 pasien yang telah sembuh. (FER).