test

News

Senin, 14 September 2020 11:27 WIB

Penting! Ini Aturan PSBB Total untuk Transportasi Umum, Pribadi dan Ojol

Editor: Ferro Maulana

Penerapan PSBB di Tangerang Selatan (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ - Kebijakan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memberlakukan PSBB lebih ketat dari PSBB transisi sebelumnya, diikuti dengan perubahan sejumlah aturan.

Sejumlah aturan itu tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 88 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Peraturan Gubernur Nomor 33 Tahun 2020 terkait Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Total dalam penanganan Covid-19 di provinsi DKI Jakarta.

Anies memutuskan untuk melakukan PSBB lebih ketat ketimbang PSBB transisi mulai hari ini Senin (14/9/2020). Terdapat sejumlah kegiatan yang diatur, termasuk operasional pusat perbelanjaan atau mal, ojek online, sampai dengan perkantoran.

Berikut ketentuan penggunaan transportasi seperti mobil dan sepeda motor pribadi, hingga ojek online di Jakarta menurut Pergub DKI Nomor 88 Tahun 2020:

KSAD dan Wakapolri serta jajarannya menyambangi Balai Kota untuk bertemu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: PMJ News).

Pasal 18 dalam peraturan itu mengatur sebagai berikut:

(1) Selama pemberlakuan PSBB, semua kegiatan pergerakan orang dan/atau barang dihentikan sementara, kecuali untuk:

a. pemenuhan kebutuhan pokok; dan

b. kegiatan yang diperbolehkan selama pemberlakuan PSBB.

(2) Dikecualikan dari penghentian sementara kegiatan pergerakan orang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk jenis moda transportasi:

a. kendaraan bermotor pribadi;

b. angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum;

c. angkutan perkeretaapian; dan

d. angkutan perairan.

(3) Dikecualikan dari penghentian sementara kegiatan pergerakan barang sebagaimana dimaksud pada ayat (1), untuk semua jenis moda transportasi.

(4) Pengguna kendaraan mobil penumpang pribadi diwajibkan untuk mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. digunakan hanya untuk pemenuhan kebutuhan pokok dan/atau aktivitas lain yang diperbolehkan selama PSBB;

b. melakukan disinfeksi kendaraan setelah selesai digunakan;

c. menggunakan masker di dalam kendaraan;

d. tidak berkendara jika sedang mengalami suhu badan di atas normal atau sakit.

e. membatasi kapasitas angkut mobil penumpang perseorangan paling banyak untuk 2 (dua) orang per baris kursi, kecuali dengan penumpang berdomisili di alamat yang sama.

(5) Pengguna sepeda motor pribadi diwajibkan untuk mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. digunakan hanya untuk pemenuhan kebutuhan pokok dan/atau aktivitas lain yang diperbolehkan selama PSBB;

b. melakukan disinfeksi kendaraan dan atribut setelah selesai digunakan;

c. menggunakan masker; dan

d. tidak berkendara jika sedang mengalami suhu badan di atas normal atau sakit.

(6) Ketentuan mengenai pembatasan angkutan roda dua berbasis aplikasi atau ojek online (ojol) dan kepatuhan terhadap protokol Covid-19 diatur lebih lanjut dengan Keputusan Kepala Dinas Perhubungan.

(7) Angkutan orang dengan kendaraan bermotor umum, angkutan perkeretaapian, dan/atau moda transportasi barang diwajibkan untuk mengikuti ketentuan sebagai berikut:

a. membatasi jumlah orang maksimal 50 persen (lima puluh persen) dari kapasitas angkutan;

b. membatasi jam operasional sesuai pengaturan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan/atau instansi terkait;

c. melakukan disinfeksi secara berkala moda transportasi yang digunakan;

d. melakukan deteksi dan pemantauan suhu tubuh petugas dan penumpang yang memasuki moda transportasi;

e. memastikan petugas dan penumpang moda transportasi tidak sedang mengalami suhu tubuh diatas normal atau sakit; dan

f. menjaga jarak antar penumpang (physical distancing) paling sedikit dalam rentang 1 (satu) meter.(Fer)

BERITA TERKAIT