test

News

Sabtu, 3 Oktober 2020 21:04 WIB

Kalbe Farma Turunkan Harga Obat Covid-19 Rp1,5 Juta per Dosis

Editor: Hadi Ismanto

Obat Covid-19 jenis remdesivir seharga Rp1,5 juta per dosis. (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ - PT Kalbe Farma akhirnya menurunkan harga obat Covid-19 jenis remdesivir seharga Rp1,5 juta per dosis. Sebelumnya obat dengan merek Covifor ini dibanderol Rp3 juta per dosis.

Country Manager PT Amarox Global Pharma Sandeep Sur menyebut penyesuaian harga ini sejalan dengan perusahaannya bersama Kalbe Farma untuk mendukung pemerintah mengatasi pasien Covid-19, utamanya untuk penyembuhan.

"Hetero menyadari dampak pandemic Covid-19 yang luas, terutama terkait beban biaya bagi pemerintah dan pasien, maka Hetero memberikan lebih banyak dukungan dan memberikan harga khusus Covifor untuk Indonesia," kata Sandeep Sur dalam keterangannya, Jakarta, Sabtu (3/10/2020).

Sementara itu, Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius menjelaskan penyesuaian harga ini setelah pihaknya sebagai distributor menjalin komunikasi dengan pemerintah, tenaga kesehatan dan pasien.

Sebab secara tidak langsung berpengaruh pada kebutuhan terhadap pengobatan covid-19 menggunakan obat Cofivir yang besar. Melihat kondisi tersebut, Kalbe, Hetero India dan Amarox akhirnya sepakat memberikan harga khusus untuk Indonesia.

"Setelah diskusi bersama antara Kalbe, Hetero India dan Amarox, kami sepakat untuk memberikan harga jual khusus Cofivor," kata Vidjongtius.

Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk. Vidjongtius. (Foto: PMJ News/Kalbe).

Diberitakan sebelumnya, Perusahaan Kalbe Farma akan mulai menjual obat Covid-19 jenis remdesivir generik dengan merek Covifor. Obat untuk terapi pasien Covid-19 ini bakal dijual dengan harga Rp3 juta per dosis.

“Covifor siap dipasarkan mulai hari ini ke seluruh provinsi di Indonesia. Untuk harganya yaitu Rp3 juta per dosis,” terang President Director Kalbe Vidjongtius, dalam dalam jumpa pers di Jakarta, hari ini Kamis (1/10/2020).

Meski begitu, Vidjongtius menyebut bila harga jual obat Covid-19 Covifor bisa berubah sewaktu-waktu. Hal ini mempertimbangkan peningkatan volume permintaan terhadap obat penawar virus asal Tiongkok tersebut.(Hdi)

BERITA TERKAIT