test

News

Senin, 12 Oktober 2020 14:10 WIB

Presiden Jadikan Jatim dan Sulsel Percontohan Penanganan Covid-19

Editor: Fitriawan Ginting

Presiden RI Joko Widodo dalam sebuah kesempatan. (Foto ; PMJ/Dok Sekpres).

PMJ - Penanganan Covid-19 di Provinsi Jawa Timur (Jatim) dan Sulawesi Selatan (Sulsel) diapresiasi oleh Presiden RI Joko Widodo. Mantan Gubernur DKI ini memuji dua provinsi tersebut yang berhasil menekan angka penyebaran Covid-19 di masyarakat. Bahkan tak sungkan, Jokowi menjadikan dua provinsi tersebut sebagai percontohan untuk provinsi lainnya.

"Saya mencatat dari angka-angka yang ada, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Sulawesi Selatan menunjukan perbaikan dalam pengendalian pandemi Covid-19," ungkap Jokowi saat rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/10/2020).

Apa yang diungkapkan Jokowi tersebut, tak lepas dari data yang ada dan telah disampaikan oleh Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito. Dalam situs Covid-19.go.id. Wiku mengatakan, perkembangan kasus mingguan pada kedua provinsi mengalami penurunan. Di Sulawesi Selatan, penurunan penularan kasus ke 30,1 persen, yakni dari 722 kasus ke 505 kasus.

Presiden RI Joko Widodo. (Foto : PMJ/Dok Sekpres).

Untuk persentase kesembuhan mencapai 81,93 persen dan lebih tinggi dari rata-rata nasional. Perkembangan kematian mingguan juga menurun 46,2 persen dari 13 kasus ke 7 kasus kematian.

Sementara untuk Jawa Timur, perkembangan kasus mingguan pada menurun 8 persen dari 2.182 kasus ke 2.008 kasus. Persentase kesembuhan mencapai 88,53 persen.

“Saya kira ini bisa dijadikan contoh provinsi-provinsi yang lain," singkat Jokowi.

Kapolda Jatim melepas tim Hunter dalam operasi Yustisi memburu Pelanggar Protokol Kesehatan Covid-19. (Foto : PMJ/Ist).

Presiden Jokowi juga meminta ke seluruh provinsi untuk terus mensosialisasikan dan menerapkan disiplin protokol kesehatan kepada masyarakat luas. Penggunaam masker, menjaga jarak dan mencuci tangan secara rutin.

Tiap provinsi juga diimbau untuk terus meningkatkan kapasitas tes, menggencarkan pelacakan kontak, serta memperbaiki dan memperbanyak fasilitas perawatan dan isolasi mandiri.

"Sehingga gap antara provinsi yang satu dengan yang lain terutama mengenai testing bisa kita kejar dengan baik," harap Jokowi.

Stakeholder di Jawa Timur sendiri terus bekerja keras dan gencar mensosialisasikan kedisplinan protokol kesehatan kepada masyarakat. Bahkan Polda Jatim bersama Pangdam V Brawijaya serta Pemprov Jatim membentuk tim khusus penanganan Covid-19 yang diberi nama Tim Hunter.

Disampaikan Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran, Tim Hunter bisa langsung menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan. Tim Hunter juga langsung turun ke tempat-tempat yang berpotensi menjadi klaster baru seperti kafe dan warkop. Penindakan sanksi langsung dilakukan di tempat.

Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran dan jajarannya turun langsung melihat Tim Hunter dalam menindak tegas pelanggar protokol kesehata. (Foto ; PMJ/Ist).

“Kita bentuk Tim Hunter (pemburu) ini untuk menindak tegas para pelanggar protokol kesehatan. Mereka yang melanggar diangkut, dilakukan penyitaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) sampai dilakukan sidang di tempat. Sidang sendiri difokuskan di satu titik yakni di Graha Tirta, Waru, Kabupaten Sidoarjo,” Irjen Pol Fadil Imran kepada pomjnews.com, beberapa waktu lalu.

Sebelum adanya Tim Hunter, Fadil Imran juga membuat terobosan dengan membentuk Kampung Tangguh Semeru di seluruh wilayah di Jatim. Program Polda Jatim ini berjalan sukses. Selain mengedukasi masyarakat terkait bahayanya virus Corona (Covid-19), juga memberikan bantuan sembako dan menangani pasien terpapar Covid-19. Terpenting adalah mengimbau masyarakat untuk selalu kenakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.(Gtg-03)

BERITA TERKAIT