test

News

Rabu, 21 Oktober 2020 11:04 WIB

Waspada! Tiga Fenomena Alam Bakal Terjadi di Wilayah Bogor

Editor: Ferro Maulana

Fenomena La Nina. (Foto: PMJ/ Dok Net).

PMJ – Tiga fenomena alam bakal terjadi di wilayah Bogor dan sekitarnya. Di antaranya, fenomena La Nina, fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), dan fenomena curah hujan yang tinggi.

Atas peristiwa langka ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengimbau seluruh pihak tetap waspada serta mengantisipasinya.

Menurutnya, fenomena La Nina yang diprediksi akan menyebabkan terjadinya peningkatan akumulasi curah hujan bulanan di Tanah Air.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati (Foto: Dok Net)

La Nina merupakan anomali sistem iklim global yang terjadi dengan periode ulang berkisar antara 2-7 tahun di Samudra Pasifik dan atmosfer, langit di atasnya berubah dari keadaan netral (normal) serta minimal berlangsung selama dua bulan.

Menurut prediksi dan data suhu muka air laut yang berada jauh di Samudera Pasifik dampaknya bisa sampai ke Bogor.

"Kebetulan saat ini sedang mengalami peningkatan curah hujan. Hal itu berarti terjadi dobel. Tak ada La Nina saja, Bogor ini juara, curah hujannya tinggi," tutur Dwikorita ketika menghadiri kegiatan siaga bencana hidrometeorologi di Telaga Saat Puncak, Bogor, Selasa (20/10/2020).

Masih dari penjelasannya, akumulasi curah hujan akan naik 20-40 persen. Pada fenomena La Nina yang terjadi yaitu pendinginan yang tidak biasa. Seperti, anomali suhunya melebihi -0.5 derajat celcius di area yang sama.

"Suhu muka air laut di Samudera Pasifik mengalami anomali. Saat ini sudah minus hampir mencapai satu derajat celcius. Sementara suhu muka air laut di kepulauan maritim Indonesia hangat. Maka terjadilah gap antara suhu muka air laut di Samudera Pasifik bagian tengah ekuator dengan Kepulauan Indonesia," jelasnya menambahkan.

Tak hanya itu, dalam pekan ini juga akan masuk gelombang awan dari sebelah Timur Afrika Selatan memasuki kawasan Indonesia yang disebut fenomena Madden Julian Oscillation (MJO).

MJO ini merupakan gugusan uap air (awan) yang artinya uap air di wilayah Riau meningkat jumlahnya, sehingga pertumbuhan awan cukup bagus. Diprediksi potensi terjadinya hujan dengan intensitas tinggi, puncaknya di bulan Desember 2020, serta Januari dan Februari 2021.

"Artinya di minggu ini ada tiga fenomena bersinergi. Bersinergi ya itu fenomena La Nina, fenomena MJO, dan fenomena curah hujan aslinya di Bogor," ungkapnya.

Karena itu, semua pihak diminta menyiapkan diri mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terjadinya bencana hidrometeorologi.(Fer)

BERITA TERKAIT