Jumat, 29 Oktober 2021 10:50 WIB
BMKG: Puncak La Nina Akan Terjadi Januari-Februari 2022
Editor: Ferro Maulana
PMJ NEWS - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan terkait puncak fenomena perubahan iklim La Nina akan terjadi pada Januari-Februari 2022.
Unttuk diketahui, tahun lalu fenomena La Nina ini menyebabkan peningkatan curah hujan dari 20 persen sampai 70 prsen di atas normal.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan hal tersebut berdasarkan data dari perkembangan suhu muka laut di Samudera Pasifik ekuator yang mulai mengalami anomali sampai minus 0,92 yang sebelumnya 0,63.
“Kami (BMKG) mendapatkan perkembangan suhu muka laut di Samudra Pasifik ekuator semakin mendingin lagi yang saat ini anomalinya sudah mencapai minus 0,92 yang tadinya baru minus 0,63 yang mengindikasi penguatan intensitas,” tuturnya, dalam Rakornas BMKG, Jumat (29/10/2021).
“Artinya bila mencapai satu itu artinya sudah mulai terjadi La Nina dengan intensitas moderat. Artinya penguatan ini semakin meningkat,” sambungnya.
Tak hanya berdasarkan data BMKG, namun juga pusat iklim dunia juga mendeteksi adanya penurunan suhu laut.
Sehingga, diprediksi La Nina bakal terjadi hingga level moderat pada Februari, dan puncaknya diprediksi pada Januari-Februari 2022.
"Demikian juga pusat pelayanan iklim dunia lainnya seperti di Amerika oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), di Australia, dan di Jepang memperkirakan bahwa La Nina ini setidaknya akan terjadi hingga level moderat hingga bulan Februari 2022,” paparnya.
“Dan diprediksi puncaknya berada di bulan Januari dan Februari tersebut,” lanjutnya.
Dwikorita melanjutkan, berdasarkan evaluasi La Nina tahun lalu yang intensitasnya serupa dengan terjadi yang diprediksi saat ini lemah hingga moderat.
“Tahun lalu mengakibatkan peningkatan curah hujan dari 20 persen hingga 70 persen di atas normalnya,” pungkasnya.