test

News

Jumat, 13 November 2020 09:04 WIB

Video Kontras Soal Aksi Represif Polisi, Polri: Itu Tendensius

Editor: Hadi Ismanto

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Awi Setiyono saat memberikan keterangan. (Foto ; PMJ/Fjr).

PMJ - Polri menanggapi video Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) yang memperlihatkan aksi represif anggota polisi saat mengamankan aksi demonstrasi UU Cipta Kerja di berbagai daerah.

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono menilai video kekerasan oknum polisi ke peserta demo itu dianggap tendensius dan mendiskreditkan intitusi kepolisan.

"Kalau video saya sudah melihat, mohon maaf kalau yang video itu memang tendensius sekali terkait Polri. Apa maksudnya, kita tidak tahu," ungkap Brigjen Awi kepada wartawan di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (12/11/2020).

"Tapi yang jelas, dia kan memotong kegiatan demo yang ujung-ujungnya ini mendiskreditkan Polri, karena yang di situ adalah tindakan-tindakan represif yang dilakukan Polri saat pelaksanaan demo," sambungnya.

Awi menegaskan, cuplikan-cuplikan video yang diunggah tersebut tidak memuat kronologis kejadian di lapangan secara utuh. Jadi tayangan itu dapat ditafsirkan tidak sesuai dengan keadaan.

Padahal, lanjut Awi, kondisi di lapangan seringkali memaksa aparat untuk bertindak represif. Misalnya, aksi pelemparan batu hingga dorong-dorongan massa dan aparat.

"Sementara, yang kita lihat video itu kan dipotong-potong. Maksudnya apa? ini yang kami harapkan, kami imbau masyarakat untuk cerdas," kata jenderal bintang satu tersebut.

Meskipun demikian, Awi mengatakan aparat kepolisian akan menjadikan laporan-laporan kekerasan yang masuk sebagai bahan evaluasi. Ia menegaskan setiap pelanggaran oleh aparat telah diawasi Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

"Pengamanan yang batas SOP itu harus betul-betul dipahami oleh rekan-rekan kepolisian di lapangan, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," pungkas dia.

Sebagai informasi, sebelumnya KontraS membagikan video kompilasi yang berisikan kekerasan kepolisian selama aksi #TolakOmnibuslaw beberapa waktu lalu.(Hdi)

BERITA TERKAIT