test

Hukrim

Kamis, 13 Juni 2019 10:05 WIB

Terduga Teroris Dibekuk di Bekasi Hingga Kalteng Adalah Jaringan Abu Hamzah

Editor: Redaksi

Aksi terorisme. (Foto: Ilustrasi/ PMJ News/ FIF)
PMJ - Terduga teroris yang dibekuk beberapa hari terakhir ini merupakan kelompok jaringan Abu Hamzah. Ternyata kelompok ini pernah melakukan latihan militer di Gunung Salak, Aceh. Sebelumnya, tim Densus 88 sudah meringkus beberapa terduga teroris di beberapa daerah. Antara lain, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah; Bekasi; dan Jakarta. Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra menerangkan, Densus 88 telah melakukan kegiatan prentif strike (penindakan) pada 13 Desember 2018 yang lalu di daerah gunung salak, Aceh. "Kelompok bernama Abu Hamzah yang melakukan latihan militer di gunung tersebut. Ketika terjadi penangkapan, disitu tidak semuanya tertangkap para pelaku ini. Ada yang melarikan diri ke beberapa daerah. Ada yang ke Bekasi, Jakarta dan Kalteng," kata Kombes Asep di Mabes Polri, Jakarta. Untuk diketahui, selama dua hari dari 10-11 Juni, tim Densus 88 Antiteror sukses menangkap terhadap sejumlah terduga teroris yang menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO). Dalam kegiatan penindakan itu, terdapat enam terduga teroris ditangkap Densus 88. Keenam terduga teroris terdiri dari empat orang ditangkap di Bekasi dan dua tersangka di Kalimantan Tengah. "Barang bukti yang diamankan dalam penangkapan dan penggeledahan yakni alat-alat komunikasi dan buku ajaran jihad dan tata cara pembuatan bom," tutur Kombes Asep melanjutkan. Masih dari keterangan Kombes Asep, terduga teroris yang diciduk di Kalteng hanya ada dua DPO terduga teroris, yakni berinisial T dan A yang menjadi target densus 88. Kedua tersangka terduga teroris masih ada hubungan saudara atau keluarga. "Ini merupakan pelarian dari gunung salak yang berada di Aceh,”sambungnya. Sekarang, penyidik Densus 88 tengah mendalami terkait jaringan tersebut untuk mengungkap pelaku yang lain. Sementara itu, terkait keluarga dari dua terduga teroris di Kalteng, masih dilakukan pemeriksaan karena dikhawatirkan terpapar paham radikal dan lain sebagainya. "Anak-anaknya di luar dari dua terduga teroris yaitu kerabatnya. Ini masih dalam proses pendalaman, apakah dia terpapar atau tidak. Jadi jelasnya hanya dua DPO," ujarnya menegaskan. Kedua pelaku aksi teror melakukan pelatihan di Aceh yang terafiliasi dengan jaringan Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Abu Hamzah. (Mabes/ FER).  

BERITA TERKAIT