test

Kesehatan

Sabtu, 24 Oktober 2020 18:17 WIB

Jokowi: Pandemi Covid-19 Jadi Momentum Reformasi Sistem Kesehatan Kita

Editor: Ferro Maulana

Presiden Jokowi saat Rapat Terbatas secara virtual. (Foto : PMJ/YouTube Sekpres).

PMJ - Presiden Joko Widodo menerangkan, pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum bagi penguatan ketahanan kesehatan dan kapasitas pelayanan kesehatan nasional.

“Pandemi Covid-19 ini memberi banyak pelajaran kepada kita. Semakin kita tahu kelemahan-kelemahan yang harus segera kita perbaiki," ujar Presiden dalam peringatan HUT Ikatan Dokter Indonesia (IDI) melalui virtual ditayangkan Sekretariat Presiden di Jakarta, hari ini Sabtu (24/10/2020).

Kepala Negara mengatakan situasi sulit karena pandemi Covid-19 ini dapat digunakan sebagai momentum untuk transformasi dalam reformasi sistem kesehatan di Indonesia.

Rumah sakit yang tangani pasien Covid-19. (Foto: PMJ/ Dok Net).

Reformasi itu antara lain mampu dimulai dari sisi pencegahan. Orientasi pada pencegahan penyakit dan pola hidup sehat menjadi prioritas utama yang membutuhkan dukungan dari sektor non-kesehatan.

Selanjutnya, juga membutuhkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat, serta dukungan dari organisasi sosial keagamaan.

Kemudian, penguatan kapasitas sumber daya manusia kesehatan, pengembangan rumah sakit dan balai-balai kesehatan, serta industri obat-obatan dan alat-alat kesehatan di Tanah Air juga terus dilakukan.

Banyak Inovasi Dikembangkan

Presiden Jokowi kembali menuturkan selama pandemi ini seperti, telah banyak inovasi yang dikembangkan oleh para peneliti dan inovator di dalam negeri.

Lanjut mantan Gubernur DKI Jakarta, rapid diagnostic test, emergency ventilator, mobile lab biosafety yang dilengkapi dengan PCR, penggunaan artificial intelligence untuk penegakan diagnosis Covid-19, dan aplikasi Covid Track untuk membantu dokter memantau mobilitas pasien, serta kita mempercepat clinical trial dan produksi massal Vaksin Merah Putih," jelas Presiden.

Presiden mengatakan cara-cara luar biasa memang harus dilakukan untuk menangani berbagai persoalan terkait kesehatan masyarakat, mulai dari penyakit menular, penyakit tidak menular, hingga prioritas pada penurunan angka stunting di Tanah Air.

“Karena itu saya berharap agar IDI menjadi bagian dalam gerbong reformasi sistem kesehatan. Keberhasilan reformasi ini tidak ditentukan oleh kerja pemerintah semata, tapi memerlukan dukungan penuh dari organisasi profesi dan masyarakat," urainya melanjutkan.

Jokowi meyakini dengan semangat kolaborasi, transformasi sistem kesehatan akan bisa dilakukan dan membawa masyarakat yang sehat dan sejahtera.

Peran IDI

Kepala Negara mengatakan peranan IDI juga tidak sebatas memadukan segenap potensi dokter Indonesia dan mengembangkan iptek kedokteran, tapi juga selalu meningkatkan derajat kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

Peran besar itu tentunya membutuhkan dukungan penuh dan kerja sama erat banyak pihak agar IDI dapat mencapai tujuannya tersebut.

"Saya yakin dalam perjuangan panjang itu, IDI tidak bisa sendirian. IDI berada dalam ekosistem yang di dalamnya ada lembaga pendidikan, ada profesi-profesi lain, ada industri, dan sebagainya. Ini memerlukan sinergi dan kerja sama yang erat, sehingga apa yang menjadi tujuan IDI akan bisa tercapai," papar Presiden.

Menurut Jokowi, bekerja dalam ekosistem tersebut, egosentrisme lembaga-lembaga jelas harus dihilangkan.

"Semua lembaga terkait harus mampu bekerja sama dan bergandeng erat dalam menjalankan tugasnya masing-masing,” tambahnya.

Kepala Negara juga menyampaikan salam bagi para dokter yang sedang bertugas di tempat-tempat yang sulit terjangkau di pelosok Tanah Air, serta yang saat ini sedang berjuang untuk merawat pasien-pasien Covid-19.

"Untuk semua dokter yang tergabung pada Ikatan Dokter Indonesia, selamat ulang tahun yang ke-70. Tetaplah menjadi penjaga harapan, berjuang untuk kemanusiaan," tandasnya. (Fer).

BERITA TERKAIT