test

Fokus

Kamis, 30 April 2020 12:22 WIB

Aksi Demo Batal, Peringatan Hari Buruh dengan Beri Bantuan untuk Tenaga Medis

Editor: Ferro Maulana

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia Andi Gani Nena Wea. (Foto: Dok Net/ IST)

PMJ - Majelis Pekerja Buruh Indonesia menyerukan kepada berbagai elemen buruh untuk memperingati Hari Buruh Internasional yang jatuh besok Jumat (01/05/2020),  dengan memberikan bantuan kepada tenaga medis dan masyarakat yang terdampak pandemi virus corona (Covid-19).

Hal ini sebagai bentuk solidaritas kepada sesama Warga Negara Indonesia (WNI). Majelis Pekerja Buruh Indonesia meminta kepada seluruh elemen untuk membatalkan aksi demo besar-besaran dan mengganti dengan aksi bakti sosial.

Dengan tidak digelarnya aksi demo besar - besaran dalam memperingati Hari Buruh Internasional seperti tahun - tahun sebelumnya, para buruh di seluruh Indonesia akan tetap turun ke jalan untuk membagikan alat pelindung diri bagi para dokter dan perawat.

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea menerangkan, aksi May Day tahun ini akan dilaksanakan berbeda. Alasannya, pihaknya bersama dengan serikat buruh lain akan memperingati hari buruh dengan kegiatan sosial.

Buruh memberikan bantuan medis. (Foto: Ilustrasi/ PMJ News/ FIF).

"Kami ingin membuktikan bahwa buruh bukan hanya jago demo tapi juga punya rasa empati dan kepedulian yang tinggi terhadap sesama," tuturnya dalam diskusi virtual di Jakarta.

Andi melanjutkan, nantinya akan ada banyak ragam kegiatan diantaranya membagikan ribuan Alat Pelindung Diri (APD) ke beberapa rumah sakit di Jabodetabek. Setelah itu, para buruh juga dijadwalkan akan melakukan pembagian hand sanitizer ke rumah sakit dan masyarakat.

Untuk diketahui, para buruh akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak pandemi virus corona. Majelis Pekerja Buruh Indonesia juga mengharapkan agar pemerintah segera mencari solusi untuk mencegah terjadinya pemutusan hubungan kerja besar - besaran yang dilakukan oleh perusahaan.

Terlebih di saat mewabahnya pandemi virus corona perekonomian terus menurun. Saat ini, sudah ada 600 ribu buruh yang terkena pemutusan hubungan kerja, dan lebih dari satu juta buruh dirumahkan akibat pandemi virus corona. (FER).

BERITA TERKAIT