test

Hukrim

Rabu, 5 Februari 2020 15:27 WIB

Pelaku Teror di Kota London yang Ditembak Mati Polisi Ini Akhirnya Terungkap

Editor: Ferro Maulana

Sudesh Amman merupakan pelaku teror yang ditembak mati oleh polisi Inggris. (Foto: Dok Net)

PMJ - Faraz Khan merupakan ayah dari Sudesh Amman seorang teroris yang ditembak mati oleh pihak kepolisian, setelah menikam dua korbannya di kota London Selatan, Inggris.

Ayah dari penyerang teror Streatham ini menceritakan bahwa putranya sebagai anak lelaki yang baik hati, dan disiplin. Ia tidak mengetahui bahwa anaknya telah diradikalisasi selama berada di dalam penjara.

Khan mengatakan sangat terkejut mengetahui berita tentang kekerasan putranya yang mengamuk membunuh orang sekitar.

Untuk diketahui, Amman (20) yang merupakan teroris yang tewas pada Minggu (02/02/2020) waktu setempat, setelah menyerang dua orang dengan pisau di kawasan Streatham High. Sedangkan, korban ketiga tewas dari senjata api milik Amman.

Tim kepolisian Inggris tengah mencari barang bukti. (Foto: Dok Net)

Sebelumnya Amman, telah dipenjara karena terbukti memiliki dan mendistribusikan dokumen teroris pada Desember 2018. Tetapi, Amman dibebaskan karena mendapatkan keringanan hukuman kurang dari dua minggu yang lalu dan berada di bawah pengawasan polisi. Kemudian Amman tinggal di asrama terdekat sebelum melakukan aksi brutalnya tersebut.

Penuturan Saksi Mata

Seorang korban wanita yang lolos dari pembunuhan teroris itu, yang identitasnya dirahasiakan ini, mengatakan, bahwa dirinya bisa lolos tanpa terluka karena Amman mencoba menikamnya dengan pisau yang masih ada sangkur (pelindung pisau) di dalamnya.

Sedangkan, korban pria berusia 36 tahun itu mengatakan dia menghabiskan selama '20 menit seperti di neraka' ketika pendukung ISIS itu mulai mengacungkan pisaunya.

“Dia masuk dan mengambil pisau dan dia tampak seperti sedang meninggalkan toko. Pemiliknya berpikir dia akan mampir ke kasir untuk membayar tapi dia malah mendorongku,” terang korban pria, dari negara Republik Dominika tersebut.

Serangan Teroris Beruntun

Serangan Streatham, terjadi kurang dari dua bulan setelah terpidana teroris Usman Khan membunuh dua orang setelah dibebaskan dari penjara lebih awal. Terdapat 224 teroris di penjara di Inggris, dan sebagian besar dianggap memegang pandangan Islam-ekstremis, berdasarkan angka-angka terbaru yang diterbitkan hingga akhir September.

Pada Senin (03/02/2020) waktu setempat, Sekretaris Departemen Kehakiman Inggris Robert Buckland mengatakan Undang-Undang Darurat diperlukan untuk memastikan para teroris menjalani dua pertiga dari hukuman mereka sebelum mereka dianggap memenuhi syarat untuk dibebaskan.

Undang-Undang baru diharapkan akan disahkan pada saat Parlemen Inggris memasuki reses pada 13 Februari, meskipun ada peringatan bahwa ini dapat memicu tantangan hukum dari lawan politiknya, yang sudah menjalani hukuman yang ditetapkan berdasarkan aturan sebelumnya. (FNI/ FER).

BERITA TERKAIT