test

Hukrim

Kamis, 2 Juli 2020 13:29 WIB

Danpuspom TNI Ungkap Fakta Baru Soal Kasus Penusukan Babinsa Pekojan

Editor: Ferro Maulana

Kasus kekerasan/ penganiayaan (Foto: Ilustrasi/ Istimewa)

PMJ - Komandan Pusat Polisi Militer Mayjen TNI Eddy Rate Muis membeberkan fakta terbaru berkenaan kasus penusukan kepada anggota Babinsa Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, Serda Saputra.

Danpuspom melanjutkan, menurut hasil penyidikan serta penyelidikan, pihaknya membuktikan Letnan Mar RW terbukti membunuh Serda Saputra.

“Jadi tersangka oknum TNI Letnan RW sudah cukup menurut kami. Pertama melakukan pembunuhan dengan senjata tajam. Kedua melakukan perusakan di tempat umum. Ketiga menggunakan serta menyalahgunakan senpi,” ungkap Eddy dalam pernyataannya di Puspomal, Jakarta Utara, Kamis (02/07/2020).

Lanjut Eddy, pihaknya memeriksa 20 orang saksi, yang terdiri atas 17 warga sipil, dua orang militer, dan satu anggota Polri. Dari hasil pemeriksaan ini, lanjut Eddy, Puspom TNI menemukan beberapa tersangka baru. Misalnya, dua orang dari pihak TNI AD dalam kasus penusukan tersebut.

“Tersangka lain, ada dua oknum TNI ada Sertu H dan Koptu S. Ini sudah kita periksa barang bukti. Kita kumpulkan keterangan para saksi dan petunjuk. Sudah dikaitkan sehingga penyidik yakin kedua ini juga sebagai tersangka,” paparnya.

Menurutnya, tersangka juga ada yang berasal dari warga sipil sebanyak enam orang. Sekarang, mereka tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Jakarta Barat.

“Ini juga dijerat perusakan di tempat umum. Jadi, perkara ini diperiksa delapan hari secara maraton,” tuturnya menambahkan.

Lebih jauh, Eddy menegaskan, seluruh pihak yang terkait dengan tindak pidana pembunuhan kepada Serda Saputra harus dijerat secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Semua yang terkait tindak pidana semua sudah dijerat dan harus yang bersangkutan harus mempertanggungjawabkan sesuai dengan aturan hukum berlaku,” tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Serda Saputra tewas ditusuk pelaku saat sedang bertugas mengamankan lokasi karantina pekerja migran yang baru kembali ke Indonesia di salah satu hotel di Jakarta Barat. Nyawanya tak terselamatkan setelah dibawa ke rumah sakit. (FER).

BERITA TERKAIT