logo-pmjnews.com

News

Rabu, 31 Juli 2024 08:07 WIB

Kemlu Pantau WNI di Lebanon Pasca Memanasnya Konflik Israel-Hizbullah

Editor: Hadi Ismanto

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha. (Foto: PMJ News/Dok Kemenlu)
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha. (Foto: PMJ News/Dok Kemenlu)

PMJ NEWS - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI bersama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Beirut terus memantau Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Lebanon, terutama di tengah memanasnya konflik bersenjata Hizbullah dan Israel.

KBRI Beirut juga telah mengeluarkan imbauan terbaru kepada seluruh WNI untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempertimbangkan untuk meninggalkan wilayah Lebanon, mengingat penerbangan komersial saat ini masih beroperasi dengan normal.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha mengatakan KBRI Beirut juga memberikan saran khusus bagi WNI yang berada di wilayah Lebanon Selatan. Mereka disarankan untuk sementara waktu berlindung di Safe House.

"Bagi WNI yang menghadapi situasi darurat, mereka diminta segera menghubungi hotline KBRI Beirut di nomor (+961 7081 7310) untuk mendapatkan bantuan," ungkap Judha dalam keterangannya dikutip Selasa (30/7/2024).

Menurut data lapor diri yang dikeluarkan oleh KBRI Beirut, terdapat 203 WNI yang menetap di Lebanon, serta sekitar 1.232 personil TNI yang bertugas dalam misi United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL).

"Komunikasi terus dijalin untuk memantau kondisi para WNI di Lebanon. Hingga saat ini, laporan menunjukkan bahwa mereka dalam keadaan baik, tenang, dan selamat," tuturnya.

Di antara para WNI yang berada di Lebanon Selatan, terdapat 14 orang yang memutuskan untuk tetap tinggal di rumah masing-masing karena mereka merasa situasi saat ini masih relatif aman.

"Kemlu dan KBRI Beirut menghimbau seluruh WNI di Lebanon untuk tetap mengikuti perkembangan situasi dan petunjuk dari pihak berwenang, serta selalu menjaga komunikasi dengan KBRI untuk memastikan keselamatan mereka," tukasnya.

BERITA TERKAIT