test

Hukrim

Sabtu, 18 Juli 2020 15:11 WIB

Soal Red Notice Djoko Tjandra, Kompolnas: Ini Permainan Pribadi

Editor: Hadi Ismanto

Komisioner Kompolnas, Poengky Indarti (Foto: PMJ News/Dok Net)

PMJ - Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri, Irjen Pol Napoleon Bonaparte dan Sekretaris NCB Interpol Indonesia, Brigjen Pol Nugroho Wibowo dicopot jabatannya. Mutasi ini buntut dari terhapusnya red notice buronan Djoko Tjandra.

Menanggapi hal ini, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti menyebut terhapusnya red notice atas nama Djoko Tjandra ini merupakan permainan pribadi dan bukan institusi Polri.

"Yang bersangkutan ini menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan sendiri," ujar Poengky Indarti Trijaya bertema 'Ironi Djoko Tjandra dan Tim Pemburu Koruptor', Sabtu (18/7/2020).

"Artinya berani membuat surat palsu, terus kemudian memanfaatkan segala macam yang ada disitu, dan untuk kepentingan saya melihat ini kepentingan pribadi," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Poengky menyatakan bahwa dalam kasus ini merupakan kepentingan pribadi. Pasalnya, surat jalan Djoko Tjandra pun terbukti palsu.

"Ya dari hasil pemeriksaan, kami mendapatkan informasi bahwa ini yang bersangkutan menggunakan komputer sendiri, terus kemudian membuat surat sendiri dan surat ini surat palsu," jelasnya.

"Karena seharusnya surat itu tak seperti itu prosedurnya. Artinya harus ada autentikasi, ditandatangan oleh pihak-pihak yang lain, dan memang gak benar juga," imbuhnya.

Karenanya, Poengki memuji langkah Kapolri Jenderal Idham Azis yang langsung bertindak dengan mencopot dan memeriksa yang Napoleon dan Nugroho. Bahkan sebelumnya, Brigjen Prasetijo juga dimutasi terkait surat jalan Djoko Tjandra

"Ini kami sangat apresiasi dan kami melihat dengan sunguh-sungguh memang ada niat supaya polisi tetap bersih," tukasnya.(Hdi)

BERITA TERKAIT