test

News

Kamis, 7 Maret 2024 12:41 WIB

Studi: Merokok Turunkan Sistem Kekebalan Tubuh dan Rentan Kena Penyakit

Editor: Hadi Ismanto

Merokok berkaitan dengan masalah kesehatan dan turunkan tingkat kekebalan tubuh. (Foto: PMJ News/Ilustrasi/Hadi)

PMJ NEWS - Sebuah studi baru mengungkap merokok tembakau berbahaya bagi tubuh dan bahkan mengurangi sistem kekebalan tubuh seseorang. Hal ini membuat mereka rentan terhadap lebih banyak penyakit dan infeksi bahkan bertahun-tahun setelah mereka berhenti merokok.

Seperti dilansir dari laman CNN, Kamis (7/3/2024), penelitian ini menunjukkan bagaimana merokok mengurangi kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dari waktu ke waktu.

Selain itu, efek buruk merokok juga dapat membuat seseorang berisiko terkena penyakit kronis yang melibatkan peradangan. Mulai dari artritis reumatoid hingga lupus.

"Berhentilah merokok sesegera mungkin," ujar salah satu penulis studi, Dr. Violaine Saint-André seorang Spesialis Biologi Komputasi di Institut Pasteur di Paris, Perancis.

"Pesan utama dari penelitian kami, terutama bagi kaum muda, adalah bahwa tampaknya ada kepentingan yang signifikan untuk kekebalan jangka panjang untuk tidak pernah mulai merokok," sambungnya.

Dalam studi ini, para peneliti juga mengamati sampel darah dari 1.000 orang sehat berusia 20 hingga 69 tahun dari waktu ke waktu. Kelompok tersebut dibagi rata antara pria dan wanita.

Hal ini untuk bagaimana 136 variabel termasuk gaya hidup, masalah sosial ekonomi dan kebiasaan makan -selain usia, jenis kelamin dan genetika -mempengaruhi respon kekebalan tubuh.

Mereka memaparkan sampel darah pada kuman yang umum seperti bakteri E. coli dan virus flu dan mengukur respons kekebalan tubuh.

Merokok, indeks massa tubuh, dan infeksi laten yang disebabkan oleh virus herpes memiliki dampak yang paling besar, dengan merokok menciptakan perubahan terbesar.

Hal ini memiliki dampak yang hampir sama terhadap respons imun seperti faktor penting seperti usia atau jenis kelamin. "Ini cukup besar," ucap Saint-André.

Sementara rekan penulis penelitian, Dr. Darragh Duffy yang memimpin unit Imunologi Translasi di Institut Pasteur menyebut ketika perokok dalam penelitian ini berhenti merokok, respons kekebalan tubuh mereka menjadi lebih baik, tetapi tidak pulih sepenuhnya.

"Kabar baiknya adalah, hal itu mulai diatur ulang. Tidak pernah ada waktu yang tepat untuk mulai merokok, tetapi jika Anda seorang perokok, waktu terbaik untuk berhenti adalah sekarang," tegas Darragh Duffy.

BERITA TERKAIT