Minggu, 4 Februari 2024 13:01 WIB
Banyak Disukai, Ini Lima Manfaat Labu Siam Bagi Kesehatan
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Labu siam atau dalam bahasa latin dikenal dengan sebutan Sechium edule merupakan buah berkulit hijau dengan daging putih kehijauan yang disukai banyak orang.
Biasanya buah ini direbus atau dimasukkan dalam campuran sop atau lodeh. Labu siam memiliki tekstur empuk dengan cita rasa manis yang disukai banyak orang termasuk anak-anak dan lansia.
Seperti dikutip dari laman Shape, Minggu (4/2/2024), labu siam kaya antioksidan sehingga meningkatkan kesehatan. Berikut sederet manfaat makan labu siam:
1. Turunkan Risiko Penyakit Jantung
Labu siam merupakan sumber serat yang baik dan penelitian menunjukkan bahwa pola makan tinggi serat dikaitkan dengan rendahnya risiko penyakit jantung.
Selain itu, sebuah artikel di Advances in Health Science Research menunjukkan konsumsi labu siam berdampak positif pada tekanan darah pada orang lanjut usia.
2. Menjaga Kesehatan Usus
Penelitian yang dipublikasikan dalam Science Direct pada 2015 telah menunjukkan bahwa labu siam merupakan sumber pati yang berharga. Serat adalah nutrisi yang penting untuk kesehatan pencernaan dan diketahui bermanfaat bagi kesehatan usus.
3. Bikin Kenyang Lebih Lama
Karbohidrat kompleks dan serat dalam labu siam membuat sayuran ini lebih lama dicerna. Sehingga membuat seseorang kenyang lebih lama. Cocok banget bagi yang sedang menurunkan berat badan.
4. Kaya Antioksidan
Labu siam kaya akan antioksidan dan vitamin khususnya vitamin B9 (folat), vitamin C, polifenol, dan asam amino. Labu siam juga mengandung mineral penting, seperti magnesium dan kalsium yang dikenal sebagai penguat tulang.
Tinjauan studi tentang labu siam yang diterbitkan dalam jurnal Food Chemistry menemukan manfaat antara konsumsi labu siam pada orang dengan penyakit kronis. Namun, penulis studi mencatat bahwa diperlukan lebih banyak penelitian
5. Kemungkinan Memiliki Efek Antiperadangan
Sebuah studi pendahuluan dalam jurnal Antioxidants mengungkap labu siam mungkin memiliki efek antiperadangan pada orang dewasa dengan sindrom metabolik seperti diabetes tipe 2. Namun, peneliti juga menyebutkan butuh studi lebih mendalam lagi.