test

Kesehatan

Selasa, 7 Mei 2019 13:07 WIB

Kabar Kurma Impor Mengandung Virus Corona Dipastikan Hoax

Editor: Redaksi

Mengkonsumsi kurma sangat baik untuk berbuka puasa. (Foto : PMJ/Alodokter).
PMJ- Bulan Ramadhan 1440 Hijriah atau 2019 dalam kalender International, enjadi bulan yang penuh keberkahan. Masyarakat muslim di Indonesia dan dunia melaksanakan ibadah puasa untuk menahan diri dari nafsu dunia dan juga menahan segala ucapannya. Namun sayang, di saat umat muslim menjalankan ibadah puasa, ada saja kabar hoax yang tentu membuat gusar dan butuh kepastian. Yang terbaru adalah kabar kurma impor yang ada di pasaran telah terkontaminasi oleh virus corona (coronavirus) dari kelelawar. Informasi di media sosial yang beredar begitu cepat mengungkapkan, imbauan untuk mencuci bersih kurma sebelum dikonsumsi. Alasannya karena ada kekhawatiran kurma impor yang ada di pasaran terkontaminasi virus corona. [caption id="attachment_24183" align="alignnone" width="1280"] Kabar hoax yang beredar di facebook. (Foto : PMJ/doknet).[/caption] "Untuk Kawan2 ku tersayang. Atas anjuran para Dokter, Menteri Kesehatan di Timur Tengah, maka dikeluarkan peringatan kepada para masyarakat muslim untuk mencuci kurma bersih2 sebelum dimakan. Karena tahun ini banyak *KELELAWAR* hidup di pohon2 kurma dan memakannya. Kelelawar2 ini membawa *VIRUS CORONA.* *CUCILAH BERSIH2* kurma dari negara manapun juga sebelum dimakan. Selamat dan Barokah Ramadhan 1440 H," bunyi pesan tersebut yang beredar di facebook. Untuk meluruskan kebenaran informasi tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia memastikan bahwa kabar tersebut adalah hoaks. Hal ini diketahui dari penulusuran yang dilakukan oleh tim stophoax.id dari informasi menyesatkan tersebut. Dikatakan bahwa isu serupa sudah beredar sejak tahun 2017 dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengkonfirmasi bahwa tidak pernah ada saran atau peringatan apapun tentang kontaminasi virus corona melalui kelelawar. Virus dengan nama lengkap Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS-CoV) ini menurut beberapa ahli ditularkan lewat udara khususnya dari bersin dan batuk orang terinfeksi. Penularan lewat konsumsi makanan, terutama kurma impor, bukan hal yang terkonfirmasi. Selain itu bila memang ada virus yang menempel di kurma, maka mencuci saja tidak akan cukup untuk menghilangkan virus. "Faktanya menurut pakar kesehatan, dr. Eko Budidharmaja kabar tersebut tidak benar, sebab mencuci kurma sebelum dikonsumsi tidak akan mampu mensterilkan virus," tulis Kominfo seperti dikutip pada Selasa (7/5/2019). Dengan meluruskan informasi tersebut, diharapkan masyarakat tidak resah lagi dan tidak ragu lagi untuk mengkonsumsi buah kurma sebagai sunah Rasul Nabi Muhammad SAW yang menjadikan kurma sebagai makanan pembuka di bulan puasa. (Gtg-03).

BERITA TERKAIT