test

Olahraga

Minggu, 28 Juni 2020 07:07 WIB

Pernyataan Mengejutkan Mantan Pemain Timnas Belanda, Soal Dirinya Dilepas Real Madrid

Editor: Ferro Maulana

Wesley Sneijder. (Foto: PMJ/ Dok Net)

PMJ – Pesepakbola Wesley Sneijder mengungkapkan bahwa alasan dirinya dilepas klub Real Madrid beberapa waktu yang lalu. Mantan pemain Timnas Belanda ini menyebut, selain hobi mabuk, ia juga stress lantaran memiliki masalah dalam keluarga.

Untuk diketahui, nama Wesley Sneijder mulai tenar saat dirinya masih bermain untuk Ajax Amsterdam. Dipromosikan dari akademi Ajax, Sneijder memperoleh kesuksesan besar selama lima musim berkostum De Amsterdammers. Kemudian dirinya direkrut El Real pada musim 2007/2008.

Selama dua musim memperkuat Madrid, Sneijder tampil cukup mengesankan dengan mengoleksi 66 penampilan dan menghasilkan 11 gol dan 12 assist, termasuk memenangkan gelar LaLiga Spanyol di musim perdananya.

Meski begitu, secara tak terduga, Presiden Florentino Perez lantas menjual Sneijder ke Inter Milan pada awal musim 2009/2010. Florentino Perez kala itu mengaku dirinya sama sekali tidak menyesal melepas Sneijder yang di musim perdananya bersama Inter langsung bisa meraih treble winners.

Alasannya dengan keberadaan keduanya, Madrid justru tersingkir di babak 16 besar Liga Champions Eropa musim 2008/2009 dengan agregat 0-5 dan dibantai 6-2 dari Barcelona di ajang La Liga Spanyol.

“Benar bahwa ada dua pemain bagus meninggalkan klub yaitu Robben dan Sneijder. Namun saya tidak tahu apakah kami lebih baik atau lebih buruk karena dengan dua pemain asal Belanda itu, kami menyerah empat gol menghadapi Liverpool dan enam melawan Barcelona,” keluh Perez saat itu.

Layak Didepak

Sneijder sendiri mengumumkan dirinya memang layak didepak dari skuat El Real saat itu. Pasalnya, meski di tengah lapangan aksi-aksinya membuat publik Bernabeu begitu memujanya, tapi kehidupan pribadinya malah menuai banyak sorotan. Di samping karena terkenal sebagai pemabuk, ia juga kerap bermasalah dengan mantan istrinya.

“Waktu itu saya masih muda dan begitu menikmati kesuksesan dan sorotan publik. Tidak ada narkoba, selain alkohol dan rock N roll. Saya terbiasa dengan itu setelah bermain untuk Madrid dan begitu disembah sebagai salah satu bintang,” ungkap Sneijder.

“Menuai banyak popularitas, saya menganggap semua kesalahan akan langsung dimaafkan. Bahkan jika saya berguling-guling di jalan dan menghabiskan ribuan euro dengan berkeliling ke seluruh bar,” lanjutnya.

“Saya tidak menyadari bahwa botol Vodka sudah menjadi sahabat saya. Saya ditinggalkan sendiri setelah perceraian saya dan tidak bisa melihat si kecil Jessey. Saya memburuk sendirian. Meski saya merasa masih bermain cukup baik, tapi Madrid menilai saya sudah tidak mungkin bisa bermain lebih baik lagi,” papar Sneijder menambahkan.

“Saya masih memiliki menit bermain, tapi sudah tidak begitu bagus dan kurang tajam. Saya kurang konsentrasi. Saya coba menyamarkan itu saat saya di lapangan, tapi secara fisik saya memburuk. Saya malas berlari dan coba menutupi dengan teknik saya, tapi Madrid ternyata memperhatikan itu. Dan saya kira saya memang tidak layak untuk Madrid,” tutupnya. (FER).

BERITA TERKAIT