test

News

Selasa, 29 Agustus 2023 11:01 WIB

Presiden Minta Peningkatan Kualitas Udara di Jabodetabek Berbasis Kesehatan

Editor: Hadi Ismanto

Presiden Jokowi memimpin ratas penanggulangan polusi udara. (Foto: PMJ News/BPMI Setpres)

PMJ NEWS - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk melakukan upaya peningkatan kualitas udara di Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dengan berbasiskan pada kesehatan.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar usai mengikuti rapat terbatas (ratas) yang dipimpin oleh Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (28/08/2023).

"Semua kementerian/lembaga (K/L) diminta untuk tegas dalam melangkah, dalam kebijakan, dalam melangkah dan dalam operasi lapangan," ujar Siti Nurbaya dikutip dari laman resmi Setkab, Selasa (29/08/2023).

"Ini tentu pada konteks Kementerian LHK terkait dengan penegakan hukum terhadap sumber-sumber pencemaran, terutama dari industri, pembangkit listrik, dan lain-lain dan juga uji untuk emisi kendaraan yang harus ketat," sambungnya.

Siti menjelaskan, setidaknya ada sejumlah sumber yang berkontribusi dalam penurunan kualitas udara di Jabodetabek. Mulai dari kendaraan bermotor sebesar 44 persen, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) 34 persen, rumah tangga, pembakaran, dan lain-lain.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan pengecekan terhadap sekitar 351 industri, termasuk PLTU dan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), dan berhasil mengidentifikasi 161 sumber pencemaran yang akan diperiksa di enam stasiun pemantauan kualitas udara.

"Yang sudah dilakukan kemarin sampai dengan tanggal 24 dan sudah dikenakan sanksi administratif, yaitu 11 entitas. Kami akan melanjutkan langkah-langkah ini untuk kira-kira empat sampai lima minggu lagi deh ke depan untuk sebanyak yang tadi saya laporkan,” tuturnya.

Selain melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap sumber pencemaran serta uji emisi kendaraan, lanjut Siti, pemerintah juga melakukan teknik modifikasi cuaca (TMC).

"Mulai hujan kan di Bogor jam kira-kira jam 05.33 menit ya, kita KLHK mengikuti terus perkembangan-perkembangannya. Dan, dalam record-nya KLHK, setelah hujan itu pada jam 15.30 WIB dari angka ISPU 97 untuk PM 2,5 itu pada jam 18.30 WIB angkanya drop menjadi 29," terangnya

"Jadi, artinya memang seperti saya pernah bilang bahwa kalau pencemaran udara itu naik ke udara lalu berputar-putar di situ saja kan jadi susah, tapi ketika dia tercuci memang jadi baik," imbuhnya.

Siti mengungkapkan, upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan bersama seluruh elemen masyarakat menggalakkan penanaman pohon untuk menyerap karbondioksida (CO2) dan menghasilkan oksigen (O2) sekaligus mengurangi polusi.

"Ini sesuatu yang sangat baik, sekaligus kita bersama-sama seluruh elemen masyarakat. Kita bicara cinta lingkungan, kita menanam pohon sedapat-dapatnya, sehingga bisa memberikan kesejukan,” ujarnya.

BERITA TERKAIT