test

News

Sabtu, 29 April 2023 13:20 WIB

Polisi Beberkan Dugaan Awal Atlet Paratenis Meja Tewas di Pinggir Rel

Editor: Hadi Ismanto

Penulis: Fajar Ramadhan

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin. (Foto: PMJ News/Istimewa)

PMJ NEWS - Polisi menyampaikan dugaan awal penyebab terjadinya peristiwa yang menimpa atlet Paratenis Meja Indonesia, Dian David Michael Jacobs hingga ditemukan tak sadarkan diri di pinggir rel Gambir-Juanda KM 4+700.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengatakan dugaan awal peristiwa yang terjadi dikarenakan korban lompat ingin turun dari kereta yang salah dinaikinya.

Menurut Komarudin, saat itu sedang ada kereta kosong yang sedang melakukan pembersihan dan diduga korban mengira kereta tersebut adalah kereta yang akan ditumpanginya.

“Kemungkinan, sekali lagi dugaan awal, mungkin dia naik kereta. Karena kereta itu mau bergerak mau ke arah Kota untuk pembersihan. Mungkin dikira itu kereta yang akan ia naiki, maka ia naik,” ujar Komarudin dalam keterangannya dikutip Sabtu (29/4/2023).

“Kemudian ketika ia tahu (kereta) ini salah begitu masuk ternyata salah, kosong, kemungkinan loncat mau turun,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Komarudin menjelaskan lini masa peristiwa tersebut berdasarkan pemeriksaan waktu di CCTV maupun perangkat milik korban, bahwa dugaan awal korban salah naik kereta karena kemudian korban pada pukul 20.30 ditemukan tergeletak di pinggir rel.

“Ini dugaan ya, dugaan awal kami yang bersangkutan itu kalau diliat dari lini masa pukul 20.28, yang bersangkutan terlihat ada di peron, naik ke atas pakai lift, keliatan itu videonya (di CCTV),” paparnya.

"Saat itu ada kereta sedang berhenti, saat itu di peron ada kereta yang sedang berhenti dari Surabaya baru masuk ke Gambir, nah 2 menit kemudian, di lini masa itu korban itu ditemukan di jarak 500 meter dari Stasiun Gambir. Kalau untuk jalan kaki ke sana rasanya 500 meter 2 menit kayaknya gak mungkin ya,” sambungnya.

Kemudian, Komarudin menyebutkan bahwa berdasarkan tiket kereta yang dimiliki korban itu memiliki tujuan arah Solo. Sementara lokasi tubuh korban ditemukan merupakan arah sebaliknya, yaitu ke arah Jakarta Kota.

“Kecurigaan awal kalau dilihat dari arah kereta, yang bersangkutan itu punya tiket kereta jam 20.40 itu ke arah Solo, sementara posisi terakhir (korban) ditemukan itu (di jalur rel) ke arah Kota, arah sebaliknya,” ucapnya.

Sehingga, dugaan awal korban panik karena salah kereta dan kemudian lompat turun masih perlu pendalaman lebih lanjut lagi. "Apakah yang bersangkutan ini awal salah naik kereta terus panik, mau loncat atau bagaimana, ini masih kita dalami,” jelasnya.

BERITA TERKAIT