Rabu, 4 Januari 2023 17:43 WIB
Survei Indopol: Kepercayaan Publik Terhadap Polri Naik 69,35 Persen
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Indonesia Political Survey (Indopol) merilis data terbaru terkait kepercayaan publik terhadap sejumlah lembaga, salah satunya Polri. Pada akhir tahun 2022, angka kepercayaan Korps Bhayangkara meningkat sebesar 69,35 persen.
Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto mengatakan survei dilakukan dalam periode 14-23 Desember 2022. Adapun total responden sebanyak 1.240 yang tersebar di 34 provinsi.
Pengambilan sampel dilakukan secara multistage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara secara langsung atau tatap muka. Margin of error dalam survei ini sebesar +- 2,85 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
"Indopol telah melakukan survei persepsi publik terhadap kinerja polisi di penghujung tahun 2022 dengan hasil tingkat kepercayaan publik sebesar 69,35 persen. Angka ini meningkat dari bulan-bulan sebelumnya," kata Ratno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/1/2023).
Menurut Ratno, tren kenaikan kepercayaan publik terhadap kinerja Polri ini disebabkan beberapa faktor. Salah satunya adanya program quick wins Polri yang dinilai masyarakat sangat bermanfaat.
"Adanya intervensi kebijakan Polri, salah satunya melalui Program Quick Wins dimana dalam kurun waktu 2 bulan terakhir ini, program ini terbukti efektif meningkatkan kepercayaan publik terhadap kepolisian," tuturnya.
Program Quick Wins sendiri memiliki lima kegiatan di antaranya meningkatnya kepuasan terhadap pelayanan publik Polri, berkurangnya praktik pungli dalam pelayanan Polri, dan meningkatnya respon cepat aduan melalui akun resmi Polri sebelum kasus menjadi viral.
Kemudian meningkatkan kegiatan sambang oleh Bhabinkamtibmas dan diberlakukannya tilang elektronik, serta kebijakan tilang ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) untuk menggantikan tilang manual.
Ratno menambahkan, kenaikan kepercayaan Polri juga disebabkan optimisme publik terhadap Polri untuk menyelesaikan kasus-kasus hukum yang terjadi akhir-akhir ini. Terutama kasus yang melibatkan petinggi Polri sendiri, seperti Ferdy Sambo dan Irjen Teddy Minahasa.
"Dari beberapa faktor tersebut dapat disimpulkan bahwa Polri sudah melakukan usaha perbaikan baik internal maupun eksternal dalam rangka mengembalikan kepercayaan publik setelah enam bulan terakhir ditimpa beberapa kasus yang merontokan kepercayaan publik," tukasnya.