test

Olahraga

Rabu, 20 Maret 2019 15:11 WIB

Lambat Persiapan, Filipina Terancam Batal Jadi Tuan Rumah SEA Games 2019

Editor: Redaksi

Filipina terancam batal jadi tuan rumah SEA Games ke-30. (Foto: Dok Net)
PMJ - Filipina terancam batal menjadi tuan rumah SEA Games ke-30 tahun ini. Hal ini disebabkan karena Filipina dinilai lambat dalam melakukan persiapan. Padahal, ajang multievent itu dijadwalkan akan digelar pada akhir November 2019. Dewan Federasi SEA Games (SAFG) dikabarkan tengah memantau situasi di Filipina. Menurut laporan yang diturunkan oleh Tribune, Filipina dinilai belum melakukan banyak persiapan untuk ajang tersebut lantaran kekurangan dana dan pertengkaran para pejabat di internal instansi olahraga mereka. Dalam laporan yang sama, seorang pejabat olahraga senior, yang memiliki koneksi dengan berbagai komite olahraga internasional, mengungkapkan, SAFG telah memutuskan Filipina sudah tak cocok untuk menggelar SEA Games tahun ini. Karena itu, SAFG dikabarkan segera melakukan pertemuan dadakan untuk mencari negara lain yang bersedia menjadi tuan rumah. Saat ini, Indonesia dan Thailand dikabarkan bersedia untuk menjadi tuan rumah untuk ajang dua tahunan tersebut. "Mereka (Filipina) tidak senang. Pertama, karena kami mendaftakan 56 olahraga dengan banyak olahraga baru. Kemudian, ada laporan tentang kurangnya dana dan pertengkaran di antara para pejabat olahraga, khususnya di Komite Olimpiade (Olimpik) Filipina (POC)," demikian tulis pernyataan itu. Kejadian pengunduran diri menjadi tuan rumah ini bukan yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya, Brunei Darussalam pernah mengajukan pengunduran diri karena kurangnya fasilitas dan sumber daya lainnya untuk menampung lebih dari 10 ribu atlet. Meski begitu, dalam kasus Brunei, pengunduran diri dilakukan empat tahun sebelum acara pembukaan digelar. Hal ini jelas berbeda dengan Filipina seandainya pengunduran diri itu terjadi. Alasannya, tenggat waktu tersisa hanya delapan bulan. "Brunei mundur pada 2015 lalu atau empat tahun sebelum upacara SEA Games dibuka. Dalam kasus Filipina, kami hanya punya delapan bulan lagi. Saya tidak yakin apakah akan terjadi," ungkap sumber dari Filipina tersebut. Gagasan pengunduran diri ini pertama kali disampaikan oleh Anggota Dewan Eksekutif POC Prospero Pichay. Ide Pichay menyarankan Filipina mundur, setelah muncul menyusul kegagalan menyetujui anggaran SEA Games. Pichay, yang juga memegang posisi penting di Dewan Perkawilan Rakyat, mengatakan, jika anggaran tidak disetujui pada bulan April, maka Filipina akan menarik diri jadi tuan rumah SEA Games. Ini karena Komisi Olahraga Filipina (PSC) akan mengalami kesulitan dalam membeli peralatan untuk para atlet. Namun demikian, Pichay mengatakan, SEA Games masih bisa dijalankan asalkan dana yang diajukan sudah disetujui turun pada bulan Maret ini. Dan, dana itu harus dikendalikan oleh orang-orang yang tepat. "Jika anggaran tidak akan setujui pada bulan Maret, kami akan mengalami kesulitan pengadaan peralatan. Namun itu masih bisa dilakukan asalkan SEA Games dijalankan oleh orang yang tepat. Namun, jika anggaran dirilis pada akhir April, maka lupakan saja," pungkasnya.  (FER/ TBN).  

BERITA TERKAIT