PMJ NEWS -  Pihak Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menanggapi kabar yang sempat viral terkait pemakaian BBM jenis Pertalite yang dianggap lebih boros.

Informasi masyarakat itu berhembus setelah Pertalite mengalami penyesuaian harga menjadi Rp10.000 per liter dari sebelumnya Rp7.650 per liter.

Ketua Harian YLKI Tulus Abadi menduga adanya keberadaan SPBU nakal yang sengaja mengurangi takaran produk BBM.

Sehingga, konsumen dirugikan akibat tidak memperoleh BBM sesuai takaran semestinya.

Karena itu, YLKI mendesak PT Pertamina (Persero) untuk tidak hanya fokus melakukan uji kualitas BBM dengan kandungan RON 90 tersebut.

Tulus mengimbau agar Pertamina juga memperketat pengawasan terhadap SPBU untuk memastikan takaran BBM yang dibeli konsumen telah tepat.

"Respon Pertamina tidak hanya uji petik terhadap kualitas. Pertamina harus jaga terhadap semua SPBU terkait takaran," ujarnya kepada wartawan, Rabu (12/10/2022).