Selasa, 5 Juli 2022 10:04 WIB
Studi: Rutin Konsumsi Makanan Olahan Pengaruhi Penurunan Daya Ingat
Editor: Hadi Ismanto
PMJ NEWS - Sebuah studi terbaru mengungkap konsumsi rutin makanan olahan bisa berdampak pada menurunnya memori seseorang. Penelitian dari The Ohio State University ini telah diterbitkan dalam jurnal Brain, Behavior, and Immunity pada 2021.
Peneliti melibatkan dua kelompok tikus uji, satu muda dan satu lebih tua, dimana mereka diberi asupan makanan olahan atau junk food. Setelah empat minggu, kelompok tikus yang lebih tua gagal dalam serangkaian tes kognitif.
Mereka tidak bisa mengingat tempat-tempat yang baru saja dikunjungi, dan tidak menunjukkan rasa takut ketika menghadapi tanda-tanda bahaya yang akan datang. Tapi tikus yang lebih muda tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan ingatan.
Begitu pula dengan kelompok kontrol, baik tua maupun muda yang diberi asupan non-olahan, terdiri dari campuran protein, karbohidrat kompleks, dan lemak yang sehat.
"Temuan ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan olahan dapat menghasilkan defisit memori yang signifikan dan tiba-tiba,” kata penulis utama studi, Ruth Barrientos eperti dilansir dari laman First for Women, Selasa (4/7/2022).
Apa yang terjadi pada otak kelompok tikus lebih tua, sehingga mereka lupa di mana mereka berada dan tidak merespons bahaya? Masalahnya terletak pada hippocampus, yang memainkan peran besar dalam pembelajaran, memori, dan amigdala yang mengatur emosi.
Para peneliti menemukan bahwa diet tinggi karbohidrat olahan memicu respons peradangan di daerah otak tikus yang lebih tua. Ini membuat mereka tidak ingat ruangan yang baru didatangi, menunjukkan masalah dengan hippocampus dan gagal menanggapi isyarat bahaya, menunjukkan kerusakan pada amigdala.
Barrientos menekankan bahwa hasil penelitian ini memiliki implikasi yang lebih signifikan bagi individu yang lebih tua.
"Pada populasi tua, penurunan memori yang cepat memiliki kemungkinan lebih besar untuk berkembang menjadi penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer," tuturnya.
Kunci agar memori tetap kuat dan sehat fisik-mental, lanjut Barrientos, dengan menjauhi makanan olahan dan karbohidrat olahan.
"Masyarakat yang terbiasa melihat informasi gizi perlu memperhatikan serat dan kualitas karbohidrat. Studi ini benar-benar menunjukkan bahwa itu sangat penting," tukasnya.