test

Kesehatan

Rabu, 19 Februari 2020 08:01 WIB

Kiat Mudah Cegah Serangan Jantung di Usia Muda, Bagaimana Metodenya?

Editor: Ferro Maulana

Serangan jantung di usia muda (Foto: Dok Net)

PMJ – Studi kesehatan terkini menjelaskan, bahwa orang di usia muda ternyata saat ini lebih rentan terkena serangan jantung. Baru-baru ini, kabar duka datang dari Ashraf Sinclair. Pria berkewarganegaraan Malaysia yang juga suami selebriti Bunga Citra Lestari (BCL) meninggal dunia, pada Selasa (18/02/2020) di Jakarta.

Ashraf meninggal saat masih berusia 40 tahun karena serangan jantung. Padahal, beberapa dekade lalu, penyakit ini memang lebih banyak dilatari faktor usia. Yaitu, pada pria sekitar di atas 50 tahun. Sedangkan, perempuan pada usia di atas 65 tahun. Kini, mereka yang rentan berusia antara 20 hingga 40 tahun.

Pakar jantung internasional dr Luke Laffin memaparkan faktor terbesar meningkatnya risiko serangan jantung pada usia muda yaitu diabetes. Berikutnya, juga dipicu dengan gaya hidup yang tidak sehat.

Hati-hati Pilih Makanan

Ahli kesehatan mengimbau agar kamu konsisten menjaga pola hidup sehat dan berhati-hati memilih jenis makanan. Beberapa jenis makanan yang berkontribusi mengakibatkan diabetes misalnya makanan cepat saji.

Untuk mencegah diri agar terhindar dari serangan jantung, ada baiknya kamu juga mengetahui sejumlah perilaku yang memicu penyakit tersebut. Beberapa yang patut diwaspadai adalah obesitas, pola makan yang buruk dan kurang olahraga, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, kebiasaan merokok, dan riwayat kesehatan keluarga.

Jika kamu termasuk orang-orang yang berisiko, misalnya dari penyakit jantung bawaan keluarga, maka sadari sejak awal. Laffin menerangkan, perlu deteksi gejala dan pengakuan yang jujur.

"Tidak malah mengingkari dan mengatakan, 'ah saya masih terlalu muda'. Ketika kita kini tahu bahwa sebagian besar serangan jantung dialami orang dengan usia muda, maka penting untuk melakukan konsultasi personal berdasar faktor risiko," tutur dokter Laffin.

Bahkan, pedoman kesehatan merekomendasikan orang berusia 20 hingga 39 tahun tanpa risiko penyakit bawaan, juga perlu melakukan penilaian kesehatan jantung dan pembuluh darah secara berkala. Sementara itu, mereka yang memiliki risiko genetik atau keturunan, disarankan sedini mungkin berkonsultasi dengan dokter.

Ia melanjutkan, tak cukup banyak anak muda yang sadar dan justru tak menganggap serius faktor risiko itu. (DBS/ FER).

BERITA TERKAIT