test

Hukrim

Jumat, 10 Desember 2021 16:55 WIB

Terungkap, Korban Kejahatan Seksual Ustadz di Ponpes Garut Capai 21 Orang

Editor: Ferro Maulana

Ilustrasi kejahatan seksual. (Foto: PMJ News).

PMJ NEWS -  Anak-anak yang menjadi korban kejahatan seksual guru atau Ustadz di Pondok Pesantren di Garut yaitu pelaku berinisial HW (36) tidak hanya 12 orang. Melainkan, jumlah korban mencapai 21 orang.

Dari 21 orang itu, 11 orang korban berasal dari dua kecamatan di Kabupaten Garut.

"Rata-rata dipergauli itu umur 13-an, ya mulai (pesantren) rata-ratakan ada yang 2 (atau) 3 tahun itu. Nah itu bukan hanya orang Garut. Ada orang Cimahi, Bandung. Semuanya ada 21," terang Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Garut Diah Kurniasari kepada wartawan, Jumat (10/12/2021).

Diah menambahkan, seluruh korban yang hamil saat ini sudah melahirkan. Terakhir yang melahirkan adalah korban yang berusia 14 tahun di bulan November kemarin.

"Dari 11 korban, 8 anak dilahirkan) semua dari kita (Garut). Jadi 8, ada satu orang korban sampai ada dua anak. Tapi dari semua sekarang selama 6 bulan semua sudah lahir,” ungkapnya.

Bahkan, pihaknya sempat menawarkan kalau korban tidak sanggup merawat bayi tersebut akan dibantu oleh P2TP2A Garut.

Penawaran itu dilakukan lantaran melihat kondisi perekonomian korban yang rata-rata buruh harian lepas, penjual kitab, petani, sampai pembuat jok.

Kondisi perekonomian itu juga yang menjadikan para korban dari Garut bisa berada di tempatnya HW. Karena ingin anaknya sekolah dengan gratis.

"Jadi posisi anak-anak (korban dan bayinya) sekarang ada di orang tua mereka, dan akhirnya Alhamdulillah yang rasanya mereka (awalnya) tidak menerima, ya namanya juga anak bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka merawat,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang guru di pondok pesantren, HW (36) telah memperkosa 12 santrinya. Bahkan, tujuh santri yang jadi korbannya telah melahirkan sembilan bayi.

Korban diketahui merupakan santriwati di pesantren TM yang ada di Cibiru, Kota Bandung. Usia para korban juga masih di bawah umur. Rata-rata usia 16-17 tahun.

BERITA TERKAIT